Liputan6.com, Jakarta - Kondisi sering terguyur hujan dalam beberapa bulan terakhir tentu memaksa pemilik untuk lebih rajin mencuci mobilnya. Namun, sedikitnya waktu luang menjadikan sebagian pemilik malas untuk mencuci.
Hati-hati, perilaku malas mencuci mobil terutama setelah sering diguyur hujan ternyata berpotensi merusak bodi dan cat mobil.
"Bila mobil tidak dicuci bisa efeknya banya jamur air, bentuknya seperti bintik-bintik air. Ini terbentuk karena air hujan yang kering dan jadi flek kena panas," jelas Danang Jaya Prana selaku Operational Manager Auto Bridal Prioritas 30 di bilangan Tebet pada Liputan6.com belum lama ini.
Advertisement
Pria dengan sapaan Danang itu menyebut bila kondisi itu dibiarkan maka bakal menutup warna asli. Selain itu, flek juga membuat cat jadi terlihat gelap.
Baca Juga
"Flek ini bisa mengakibatkan penutupan warna dasar cat mobil jadi gelap. Kalau mobil warna putih, jadi agak kekuningan," tuturnya.
Selain merusak cat, air hujan juga dapat merusak logam bodi terutama pada bagian kolong. Biasanya, kondisi tersebut disebabkan karena mobil yang sering melalui genangan air.
"Saat musim hujan dan banjir, kalau sering lewat genangan air lama kelamaan bisa menyebabkan keropos di bagian kolong. Membersihkannya bisa disemprot air seminggu sekali, atau seminggu dua kali bila sering melewati genangan," sambungnya.
Danang lantas berpesan bagi pemilik bila ingin membersihkan bagian kolong supaya tidak sering-sering mengangkat mobil dengan lift hidrolik. Ini dimaksudkan agar tidak merusak kaki-kaki.
"Bila keseringan diangkat tidak bagus karena pernya lama-lama melemah. Lift hidroliknya tidak menopang seluruh roda sehingga jadi tergantung," tuturnya.