Liputan6.com, Varese - MV Agusta sedang mengalami kesulitan keuangan. Pabrikan sepeda motor Italia itu dilaporkan mengalami masalah finansial karena marjin keuntungan yang kurang besar.
Tahun lalu sebetulnya MV Agusta mengalami pembukuan yang positif. Sebagian besar keuntungan penjualan tahun lalu disebabkan karena investasi pada model baru serta harga sepeda motor yang mereka jual semakin kompetitif.
Baca Juga
Tapi, keuntungan yang naik 30 persen tahun lalu itu hanya dapat membantu MV Agusta membayar sebagian hutang yang menumpuk, yaitu hanya 40 juta euro saja. Masih ada utang sekira 40 juta euro lagi yang belum terbayar. Demikian laporan Team-BHP, diakses Selasa (28/3/2016).
Untuk mengatasi masalah ini, beberapa cara yang dapat mereka lakukan adalah mengurangi jumlah pekerja atau produksi. Di satu sisi, ada rumor yang beredar pula bahwa Mercedes-Benz mau membeli perusahaan secara utuh.
Untuk diketahui, pada 2014 lalu, Mercededes AMG mengakuisisi 25 persen saham MV Agusta. Sayang, nampaknya sang CEO, Giovanni Castiglioni, enggan melepas perusahaan warisan ayahnya itu.
Selain itu, mereka juga dilaporkan telah mengajukan `Chapter 11` ke pemerintah Amerika Serikat (AS). Menurut peraturan di sana, Chapter 11 adalah bantuan untuk perusahaan yang terancam pailit, tapi masih memiliki prospek. Karena itu pula, Chapter 11 juga disebut dengan bankruptcy protection atau proteksi pailit.
MV Agusta sendiri adalah merek sepeda motor legendaris di dunia. Perusahaan tersebut telah memenangkan setidaknya 75 kompetisi balap dunia.