Liputan6.com, California - Awan hitam nampaknya masih menggelayuti Volkswagen. Belum rampung bentuk Dieselgate, kini giliran mobil listrik mereka bermasalah.
Dalam pertanyaannya pada Senin (28/3), Volkswagen menarik hampir 5.600 unit e-Golf di Amerika Serikat (AS). Keputusan ini diambil menyusul temuan masalah pada baterai yang bisa menyebabkan mobil berhenti.
Baca Juga
Menurut Volkswagen, masalah ini ditemukan pada mobil listrik yang diluncurkan sejak November 2014 di Amerika Serikat. Demikian disadur dari Reuters, Selasa (29/3/2016).
Masalah ini sebenarnya sudah ditemukan saat melakukan uji internal pada Juni 2015. Kemudian Volkswagen akhirnya mendapat keluhan soal mobil yang berhenti mendadak dari seorang pengguna di AS.
National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) dalam keterangannya mengungkap jenama Jerman itu menarik e-Golf lansiran tahun 2015-2016. Menurut laporan Volkswagen ke NHTSA, terjadi masalah pada baterai tegangan tinggi yang mati mendadak. Buntut dari matinya baterai tersebut membuat motor listrik juga ikutan tidak bekerja sehingga mobil tidak bisa dijalankan.
Dealer Volkswagen diperintahkan melakukan pemutakhiran piranti lunak pada e-Golf. Sekadar informasi Volkswagen menjual 4.232 unit e-Golf ke pasar AS sepanjang tahun lalu. Angka ini naik 357 unit dari tahun 2014.
Meski demikian, temuan NHTSA ini menjadi pukulan baru bagi Volkswagen. Sebagaimana diketahui, mereka harus menghadapi tuntutan hukum lantaran memasang piranti ke 580 ribu mobil Diesel-nya untuk mencurangi standar emisi.