Liputan6.com, Jakarta - Sebuah riset baru menunjukkan bahwa keluarga justru jadi faktor teratas seseorang tak bisa fokus dalam mengemudi. Sebanyak 82 persen orang Amerika merasa `tertekan` oleh keluarga, sehingga membuat mereka tak fokus.
Bukan hanya tekanan yang sifatnya negatif seperti adanya masalah dalam keluarga, tapi juga hal yang sebetulnya positif, misalnya soal perhatian.
Baca Juga
Salah satu contoh, misalnya seorang suami merasa harus wajib menelepon atau mengangkat telepon istrinya saat di perjalanan. Padahal, itu tidaklah benar.
"Jika kamu benar-benar peduli, jangan telepon untuk bilang `i love you`. Tutuplah dan fokus hanya pada jalanan," ujar Deborah A.P. Hersman, president and CEO National Safety Council AS, dikutip dari Yahoo, Senin (4/4/2016).
Menurutnya, adalah hal yang ironis dan menyedihkan bahwa orang yang dicintai justru ternyata membahayakan keselamatan kita.
Selain faktor keluarga, pekerjaan juga ternyata jadi penyebab lain seseorang tidak fokus saat ada di belakang kemudi. 54 persen responden mengatakan bahwa tekanan di kantor mengganggu pikiran mereka sepanjang waktu.
Untuk diketahui, penggunaan ponsel telah menjadi isu yang paling disorot terkait dengan keselamatan berkendara. Hal ini semakin menjadi isu utama setelah smartphone `meledak` di pasaran menggantikan ponsel konvensional.