Sukses

Mengenal Teori SMIDSY dalam Kecelakaan Motor

Apa itu teori SMIDSY, yang menjadi penyebab umum kecelakaan sepeda motor?

Liputan6.com, Jakarta - Ada dua kategori utama kecelakaan sepeda motor. Pertama kecelakaan tunggal, di mana hanya diri sendiri atau kondisi jalan yang bisa disalahkan. Kedua berkaitan dengan pengemudi lain.

Untuk kategori kedua, banyak kecelakaan yang terjadi karena pengemudi tak melihat sepeda motor lain, sampai benar-benar terlambat. Faktornya banyak, dari mulai lengah, hingga faktor eksternal seperti objek lain.

Berdasarkan kategori kedua itu, para peneliti keselamatan berkendara kemudian membakukan teori yang disebut Sorry Mate I Didn’t See You atau SMIDSY.

Melansir Roadsafety, kecelakaan yang terjadi karena faktor SMIDSY disebabkan oleh meningkatkan proporsi kendaraan, sehingga pada akhirnya sulit melihat dan dilihat di jalanan. Ini tentu masalah, terutama bagi pengguna jalan yang rentan seperti pejalan kaki, pengendara sepeda, dan motor.

Teori ini terakhir kali diperkuat oleh temuan dari Monash University Accident Research Centre Motorcycle Case-Control Study yang dilansir Motorbikewriter. Temuan mereka, dua pertiga kecelakaan selalu melibatkan pengendara lain.

Ditemukan pula bahwa dalam kecelakaan beruntun, mayoritas pengendara motor mengaku gagal dalam memindai pengguna jalan lain. Sementara ditemukan bahwa kondisi jalan hanya faktor sekunder di lebih dari tiga perempat kecelakaan.

Hasil ini sejalan dengan riset-riset lainnya. Misalnya, NSW menemukan bahwa 55 persen pengemudi motor punya pengalaman melihat motor lain hanya sepersekian detik sebelum ia mengubah jalur demi menghindari tabrakan.

Lantas, bagaimana mengantisipasinya? Ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama, jangan pernah berasumsi pengemudi lain telah melihat keberadaan kita. Penting pula untuk belajar blind spot (titik buta) tiap kendaraan dan jangan berada di zona itu saat berada di jalan.