Liputan6.com, Singapura - Sebuah startup bernama nuTonomy yang berkolaborasi bersama Massachusetts Institute of Technology (MIT) menghentak perusahaan kelas kakap setelah mampu meluncurkan taksi full otonomos di Singapura.
Jadi, sebagaimana dilaporkan MIT News, konsumen nantinya dapat memesan taksi melalui smartphone. Cara kerjanya persis sama dengan layanan transportasi online yang telah akrab dengan kita. Bedanya hanya nanti tak akan ada pengemudi saja.
Baca Juga
Selain itu, karena mobil ini dirancang berbahan bakar listrik, dapat dipastikan tidak mengeluarkan emisi layaknya kendaraan berbahan bakar fosil.
"Ini bisa membuat berbagi-mobil (car-sharing) sesuatu yang hampir sama nyamannya seperti punya mobil pribadi, tetapi dengan aksesabilitas dan biaya angkutan umum," ujar co-founder sekaligus CTO nuTonomy, Emilio Frazzoli.
Maret lalu, mobil ini lolos tes mengemudi untuk pertama kalinya di Singapura tanpa sedikitpun mengalami kecelakaan.
Diceritakan, Frazolli awalnya bekerja sama sejak 2009 untuk membuat sebuah mobil golf otonomos. Saat itu ia berhasil, tapi tak ada yang memperhatikan. Hingga akhirnya ia banting stir merancang mobil penumpang otonomos.
Banyak pihak mendukung proyek ini. US$ 3,6 juta uang segar bahkan baru saja diberikan oleh investor seperti Signal Ventures, Samsung Ventures, Fontinalis Partners dan Dr. Steven LaValle. Bahkan, National Aeronautics and Space Administration (NASA) pun kabarnya ikut terlibat.
Tidak disebutkan kapan kendaraan canggih ini akan beroperasi. Yang jelas, ini juga bergantung pada regulasi pemerintah Singapura. nuTonomy sendiri memastikan diri sanggup membuat ribuan taksi otonomos dalam beberapa tahun ke depan.