Liputan6.com, Jakarta - Meski statusnya satu perusahaan, Nissan dan Datsun di Indonesia secara tidak langsung tetaplah bersaing. Menariknya, total penjualan Datsun justru mengungguli Nissan. Ini terlihat melalui data yang dirilis Gaikindo.
Tahun lalu, Datsun menjual mobil sebanyak 29.358 unit. Sementara Nissan ada di bawahnya dengan angka 25.108 unit. Catatan penjualan Januari-Februari bahkan lebih jauh. Sementara Nissan baru menjual 3.146 kendaraan, Datsun sudah mencapai 6.396 unit.
Baca Juga
Lantas, apa komentar manajemen Nissan terkait capaian ini? Apakah mereka merasa pasar Nissan juga `dicaplok` oleh anak perusahaannya sendiri?
Menurut Budi Nur Mukmin, General Manager Marketing Strategy and Communication Division PT NMI, baik penjualan Nissan ataupun Datsun tak bisa dilihat secara terpisah, apalagi dibanding-bandingkan. "Tidak bisa dipisahkan antara Nissan dan Datsun," ujar Budi di Jakarta, Jumat (15/4/2016).
Budi mengambil contoh kasus performa penjualan produk andalan masing-masing keduanya. Model tulang punggung Nissan adalah MPV seperti Grand Livina, sementara Datsun adalah LCGC seperti Go dan Go+ Panca. Saat permintaan berubah, maka efeknya terasa pada penjualan model andalan masing-masing.
MPV Digebuk LCGC
"Kenapa Datsun lebih banyak penjualannya, karena kita melihat di sini adalah cross shopping atau migrasi LMPV ke LCGC. Jadi pasar LCGC membesar, sementara MPV turun. Ini pergeseran segmen saja sebetulnya," terang Budi.
Nissan memprediksi kecenderungan ini akan terus berlanjut hingga tahun ini. Menurut mereka, pangsa pasar LCGC akan mencapai angka 22 hingga 23 persen, sementara MPV akan semakin turun. "Segmen MPV perkiraan kita sekitar 30 persen tahun ini," tutup Budi.