Liputan6.com, London - Bagi masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia, mungkin semua yang ada di negara maju terlihat indah. Padahal sebetulnya tidak demikian. Salah satu contohnya adalah soal kendaraan yang dijual di sana.
Di Inggris misalnya, semua mobil Diesel yang dijual di sana ternyata mengeluarkan emisi di atas ambang batas. Ini diketahui melalui uji laboratorium yang dilakukan oleh Kementerian Transportasi Inggris, baru-baru ini.
Sebanyak 37 mobil Diesel dari 20 model yang diuji, termasuk pabrikan besar semacam BMW, Ford, dan General Motors. Dari jumlah tersebut, 18 model lama diuji dengan standar Euro 5, sementara 19 yang terhitung baru menggunakan standar Euro 6.
Baca Juga
"Dapat dilihat dari hasil uji lab bahwa semuanya punya emisi melebihi batas, dimana hasil terbaik sekira tiga kali lebih tinggi (dari ambang batas normal), dan yang terburuk 10 kali lebih tinggi," demikian tulis laporan uji lab, dikutip dari Reuters.
Hasil ini memang mengecewakan. Pasalnya, sebagaimana dilaporkan laman Autoexpress Oktober tahun lalu, telah ditetapkan bahwa semua mobil yang dibuat di Eropa pasca September 2015 harus memenuhi standar Euro 6.
Terlalu ketat
Sementara di sisi lain, asosiasi pabrikan otomotif Eropa atau European Automobile Manufacturers Association (ACEA) mengatakan bahwa penerapan Euro 6 terlalu cepat. Mereka meminta waktu lebih panjang untuk melakukan penyesuaian.
Khusus mesin Diesel, mereka meminta mesin yang diizinkan adalah yang mengeluarkan nitrogen oksida (NOx) maksimal 0,136 kg/km. Sementara standar Euro 6 sendiri menetapkan bahwa tingkat emisi tertinggi yang diizinkan hanya 0,080 kg/km.
Beruntungnya, semua mobil yang dites di Inggris itu tak menggunakan software penipu seperti yang pernah dilakukan VW. Jadi, meski hasil uji emisi semuanya di atas standar, itu adalah hasil yang sesungguhnya.