Sukses

Beli Mobil Bikin Bangkrut Orang Malaysia

Membeli mobil menjadi salah satu faktor penyebab orang Malaysia mengalami bangkrut.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Mobil menjadi solusi dalam menunjang mobilitas. Sayang, tak sedikit dari konsumen yang tak pintar hitung-hitungan. Beli mobil yang awalnya jadi jawaban atas kebutuhan moda transportasi justru berujung masalah.

Inilah yang terjadi di Malaysia, membeli mobil menjadi pintu menuju kebangkrutan. Sebab, seseorang harus merogoh kocek yang relatif besar dan pada akhirnya membebani.

Menurut data statistik yang dikeluarkan Departemen Kepailitan sebagaimana dilansir The Sun, 27,94 persen atau 28.374 kasus kebangkrutan (2011-2015) karena membeli mobil. Secara lima tahun mereka mencatat 101.537 kasus bangkrut.

Turut disebutkan faktor lain penyebab bangkrut adalah kredit rumah 21.697 kasus (21,36 persen), utang pribadi 20.727 kasus (20,41 persen), dan utang bisnis sebesar 11.899 kasus (11,71 persen).

Dijelaskan, latar belakang usia terbesar yang mengalami kebangkrutan, yaitu antara 35 hingga 44 tahun dengan 35,24 persen, 25 sampai 34 tahun sebesar 22,52 persen, dan usia di bawah 25 tahun sebesar 1,25 persen.

Adapun, jumlah kasus pailit terbesar terjadi di Selangor dengan 29.421 kasus diikuti Federal Territories atau Wilayah Federal sebanyak 14.479 kasus dan Johor Baru 14.064 kasus.