Liputan6.com, Munchen - Deutsche Umwelthilfe (DUH) menemukan kejanggalan pada hasil emisi sport utility vehicle (SUV) besutan FIAT Chrysler Automobiles yang memiliki standar emisi Euro 6.
Dalam siaran persnya, DUH, lembaga linkungan hidup Jerman, menemukan FIAT 500X mengeluarkan nitrogen oxide (NOx) 11-22 kali lebih tinggi dari standar Euro 6.
Dijelaskan, DUH melakukan pengujian emisi mobil Diesel di lab milik University of Applied Science di Bern, Swiss pada. Fiat 500X yang diuji adalah bermesin 2,0 liter standar emisi Euro 6 terdaftar sebagai rakitan 2015 dengan odometer 4.400 km.
Baca Juga
Ketika melalui tes dyno dengan mengondisikan mesin dalam suhu hangat, SUV FIAT itu justru mengularkan NOx dengan kadar tinggi. Bahkan, mencapai 11-22 kali lipat dari standar minimum Euro 6, yakni 1.777 mg NOx/km.
Secara total, FIAT 500X melakoni delapan tes dyno, di mana empat di antaranya menggunakan standar NEDC (New European Driving Cycle) -- sebuah acuan pola mengemudi Eropa.
"Hasil emisi NOx FIAT 500X melanggar aturan Uni Eropa. FIAT 500X merupakan pabrikan Italia-Amerika yang berada di lingkaran pabrikan Diesel `kotor.` Sehingga skandal VW pada akhirnya tak cuma melibatkan pabrikan Jerman," kata Direktur Nasional DUH Jürgen Resch dalam rilis tersebut.
Pakai alat
Dikatakan, hasil emisi ini menunjukkan bahwa FIAT menggunakan perangkat atau piranti lunak dalam mengontrol filter emisi.
Pemasok komponen Bosch mengatakan kepada investigator Jerman bahwa FIAT menggunakan sebuah mekanisme virtual yang bisa menonaktifkan filter pada sistem knalpot. Demikian dilansir dari Reuters, Selasa (26/4/2016).