Liputan6.com, Wolfsburg - Di tengah kasus Dieselgate yang mengharuskan Volkswagen mengalokasikan sejumlah uang yang jumlahnya tak sedikit, dewan eksekutif mereka ternyata tetap menikmati bonus seperti biasa.
Ini kemudian dikritik oleh Menteri Keuangan Jerman, Wolfgang Schaeuble. Menurut mereka, hal ini akan semakin membuat VW terpuruk.
Baca Juga
"Saya tidak bersimpati dengan manager pertama VW, mereka sedang mengalami krisis yang mengancam eksistensi dan mereka masih mempertahankan bonus sendiri," ujar Schaeuble, dikutip dari Reuters, Senin (2/5/2016).
Jumlah bonus yang harus dibayar VW kepada jajaran eksekutifnya memang tidak sedikit. Menurut sumber yang sama, VW akan membayar ke-12 orang ini dengan bonus yang jumlahnya mencapai US$ 72,4 juta untuk kinerja mereka tahun lalu.
Padahal di tahun yang sama, VW mencatatkan rekor kerugian sepanjang sejarah akibat biaya hukum dan kompensasi yang mesti dikeluarkan. Â
Pembayaran bonus di tengah skandal ini sontak memicu kemarahan publik Jerman. Joerg Bode, mantan anggota dewan pengawas VW, menyerukan agar jajaran eksekutif ini untuk mengembalikan bonus agar kerugian VW sedikit tertutup.
Sementara menurut anggota dewan pengawas Volkswagen yang masih aktif, Bernd Osterloh, para eksekutif ini harusnya tidak terlalu memusingkan kewajiban perusahaan yang tertulis dalam kontrak kerja. Mereka justru harus melakukannya dengan sukarela.