Sukses

Mobil Otonomos Dikhawatirkan Jadi Tempat Favorit Bercinta

Pemerintah Kanada khawatir jika mobil otonomos terealisasikan, akan semakin banyak pasangan yang melakukan hubungan seks di dalam mobil.

Liputan6.com, Ottawa - Meski saat ini masih dalam tahap riset dan pengembangan, ada beberapa pihak yang khawatir mobil tanpa pengemudi atau otonomos akan membawa sejumlah dampak buruk.

Misalnya saja pemerintah Kanada. Pemerintah di negara Amerika Utara itu khawatir jika nantinya mobil otonomos sudah umum ada di jalanan, akan semakin banyak pasangan yang melakukan hubungan seks di dalam mobil.

"Saya memprediksi bahwa, saat komputer mengambil alih kemudi, akan lebih banyak yang melakukan seks di dalam mobil," ujar Barrie Kirk, Canadian Automated Vehicles Centre of Excellence, dikutip dari CBC News, Kamis (5/5/2016).

Secara teoritik, hal ini memang memungkinkan. Tapi sebetulnya tak hanya hubungan seks. Beragam kegiatan lain yang lebih berguna juga bisa dilakukan, misalnya melakukan pekerjaan, hingga istirahat untuk memulihkan stamina.

Di sisi lain, Menteri Transportasi Kanada, Marc Garneu, mengatakan bahwa mobil otonomos memang merupakan isu yang problematis.

"Pengendara memiliki kecenderungan untuk terlalu mengandalkan kemampuan otomatisasi mobil, sehingga fokus mereka di jalanan teralihkan saat mobil dalam mode autopilot," ujar Garneu.

Beragam prediksi memang bermunculan seturut dengan semakin majunya pengembangan mobil ini kearah realisasi. Laman BBC pernah menurunkan artikel yang membahas apa saja perubahan yang mungkin terjadi saat mobil ini diproduksi massal.

Beberapa di antaranya adalah membuat hidup manusia lebih praktis, tak perlu kerepotan cari tempat parkir, bahkan justru tak perlu punya mobil pribadi karena cara kerja mobil ini mirip seperti layanan transportasi online.

Video Terkini