Liputan6.com, Jakarta - Skutik listrik `Gesits` hasil karya Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dan Garansindo mendapat sambutan baik dari masyarakat. Salah satunya adalah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali. Baru-baru ini, mereka telah resmi memesan 10 ribu unit Gesits.
Jumlah ini terbilang relatif besar, apalagi jika dibandingkan dengan pemesanan sebelumnya yang dilakukan Telkomsel. Mereka hanya memesan setengahnya, atau setara 5.000 unit. Meski begitu, Kadin Bali ternyata menganggap jumlah ini masih kecil jika dilihat dari potensi pasar yang bisa diraih.
Baca Juga
"Jumlah itu sebetulnya tidak besar. Dibanding dengan jumlah motor yang ada di Bali yang mencapai 5 juta unit, tentu 10 ribu masih kecil," ujar Ketum Kadin Bali, Alit Wiraputra kepada Liputan6.com, Jumat (13/5/2016).
Alit mengatakan, Kadin akan menjual sepeda motor ini ke masyarakat, terutama kepada pelaku industri pariwisata. "Rencananya mau dijual ke perhotelan. Kembali, kalau dilihat jumlah hotel, satu hotel beli dua unit saja, sebetulnya jumlah yang kami pesan masih kurang," tambah Alit.
Dengan menjual ke hotel, Alit berharap skuter listrik Gesits juga akan berkontribusi terhadap sektor pariwisata Bali. Umum diketahui bahwa pulau kecil itu memang `menjagokan` sektor pariwisata sebagai pemasukan daerah yang utama.
Gesits adalah akronim dari Garansindo Electric Scooter ITS. Pembuatnya mengklaim motor listrik 5 kW ini setara dengan skuter Jepang bermesin 125 cc.
Efisiensinya diklaim lebih baik dibanding motor berbahan bakar fosil. Dalam satu kali isi ulang bahan bakar, Gesits bisa menempuh jarak hingga 100 kilometer. Jika harga listrik per kW-h adalah Rp 1.500, maka agar penuh, motor ini harus mengeluarkan biaya sebanyak Rp 7.500.