Liputan6.com, Tokyo - Fuji Heavy Industries, produsen merek mobil Subaru, mengatakan akan memperdalam kemitraan mereka dengan Toyota dalam hal pengembangan produk.
Menurut Asia Nikkei, Presiden Subaru Yasuyuki Yoshinaga mengatakan ranah kerja sama keduanya adalah pengembangan teknologi hybrid.
Baca Juga
Menurut Yoshinaga, teknologi hybrid adalah masa depan industri otomotif. Masalahnya, tak mudah mengembangkan hal itu. "Mengingat diperlukan investasi berskala besar, mengembangkan teknologi ramah lingkungan secara mandiri memunculkan kendala," ujarnya.
Untuk diketahui, sejauh ini Subaru memproduksi mobil Toyota di Amerika Serikat (AS). Namun, kesepakatan itu akan berakhir musim panas ini.
Di Negeri Paman Sam itu, Subaru memang punya tren positif. Bahkan menurutnya, dampak buruk lesunya pasar AS, yang diprediksi penjualan mobilnya turun hingga 1 juta tahun ini, tidak akan berdampak apapun pada mereka. Yoshinaga tetap yakin Subaru akan memenuhi target mereka di AS tahun ini, yaitu penjualan sebanyak 615 unit.
Selain teknologi hybrid, mereka juga akan mengembangkan mobil sport baru, yaitu generasi kedua dari Toyota 86 dan Subaru BRZ. Kedua menggendong mesin yang diproduksi Fuji Heavy.
Hal ini sekaligus membantah kabar yang mengatakan bahwa Subaru segera mempensiunkan BRZ. Kabar ini juga menepis rumor lain yang menyebut bahwa kerja sama antara Toyota dan Subaru berhenti karena Toyota juga menjalin relasi dengan BWM.