Liputan6.com, Hanoi - Perusahaan taksi terbesar di Vietnam, Mai Linh Group, berencana menggunakan 10 ribu taksi listrik dalam sepuluh tahun ke depan. Tujuannya, agar polusi dan tingkat konsumsi BBM dapat diminimalisir.
Dilaporkan Asia Nikkei, konversi ini adalah proyek eco-car pertama di Vietnam, yang saat ini telah disesaki oleh tiga juta mobil. Pemerintah Vietnam berencana memangkas tingkat gas rumah kaca hingga 8 persen pada 2030.
Baca Juga
"Ini adalah salah satu proyek kami yang paling ambisius," ujar Ho Huy, Ketua Mai Linh. Ia mengatakan pada bulan ini akan mengimpor 100 Renault Fluence terlebih dulu. Mobil-mobil ini akan dioperasikan di Ibu Kota Vietnam, Hanoi.
Advertisement
Ini adalah langkah pertama mereka, setelah tahun lalu menandatangani nota kesepahaman mengimpor 20 ribu mobil listrik dalam jangka waktu lima tahun. Mai Linh adalah importir resmi mobil-mobil Renault.
Agar taksi ini nantinya diminati konsumen, sejumlah program telah dicanangkan. Beberapa di antaranya adalah sistem GPS dan peningkatan disiplin sopir. Mereka juga berencana akan memasang Wifi di tiap unit mobil.
Selain itu, aplikasi pemesanan online juga telah diluncurkan. Dalam aplikasi ini, pengguna juga bisa mencari tempat wisata, belanja, dan melakukan pembayaran online. Diharapkan dengan aplikasi ini mereka bisa bersaing dengan Uber dan Grab.
Sebagai informasi tambahan, Mai Linh didirikan pada 1993. Setelah sukses, perusahaan ini merambah ke bisnis lain seperti real estate, restoran, hotel, dan pendidikan.