Liputan6.com, Jakarta - Layanan transportasi berbasis aplikasi semakin menjamur di kota-kota besar Indonesia, salah satunya di Jakarta. Penyedia aplikasi mensyaratkan para peserta yang bergabung supaya memiliki kendaraan tahun muda.
Tidak hanya mobil baru, para peserta yang bergabung juga melirik mobil bekas. mobil88 sebagai salah satu perusahaan penyedia mobil bekas turut merasakan imbas tren 'taksi online' ini pada penjualannya.
"Kalau di kami melihatnya sih ada beberapa customer yang membeli untuk taksi online. Yang jadi problem mereka mau ambil lewat leasing dengan down payment-nya rendah," kata Chief Operating Officer (COO) Mobil88 Halomoan Fischer, yang ditulis Rabu (15/6).
Advertisement
Baca Juga
Fischer menjelaskan bila para pemilik kendaraan untuk taksi online ini menginginkan cara pembayaran dengan uang muka rendah namun cicilan yang tinggi. Aturan batas minimum uang muka yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuat mereka kesulitan membeli mobil bekas dengan cara kredit.
"Leasing diatur ketat oleh OJK di mana untuk down payment minimal 20 persen dari harga on the road. Mereka mencari untuk dapatkan mobil itu maunya cicilannya gede, down payment rendah," lanjutnya.
Ia tidak memungkiri bila sebenarnya potensi permintaan mobil bekas untuk taksi online bisa meningkat pesat. "Kalau down payment rendah, ini bisa booming," tandasnya.