Sukses

Untung Rugi Lampu LED, Halogen, atau Xenon

Variasi lampu kendaraan semakin beragam mulai dari Halogen sampai Xenon.

Liputan6.com, Jakarta - Lampu kendaraan terus mengalami inovasi seiring dengan perkembangan teknologi. Jika jaman dahulu lampu kendaraan hanya diterangi oleh bohlam, kini varian headlamp semakin beragam dengan adanya LED, Halogen, atau Xenon.

Lampu LED atau light-emitting diode menghasilkan cahaya yang lebih terang dan konsusi listrik yang rendah. Lampu LED juga memiliki daya tahan yang lebih lama.

Namun demikian, karakter cahaya LED yang berwarna putih menjadi kelemahan. Cahaya putih lebih menyilaukan mata ketimbang yang berwarna kekuningan.

Selain itu, bila mengalami kerusakan atau mati tidak bisa mengganti bagian lampu LED saja, melainkan satu rangkaian. Tentunya biaya penggantian yang diperlukan tidak sedikit.

Adapun untuk lampu Xenon, karakternya mirip dengan LED. Lampu Xenon biasanya digunakan pada High Intensity Discharge atau HID.

Lampu Xenon bekerja menggunakan kapsul gas, dengan cahaya yang memancar dari busur antara dua elektroda yang berdekatan. Xenon menghasilkan cahaya yang lebih kuat dengan intensitas yang tinggi. Sorotan cahaya lampu HID mengarah ke atas dan melebar.

Meskipun memiliki pancaran cahaya yang kuat, Xenon atau HID dapat bahayakan orang lain. Lampu HID dinilai terlalu silau serta mengganggu pegemudi lain, baik yang sejalur, apalagi mereka yang berlawanan arah.

Adapun lampu halogen sendiri menjadi lampu bawaan kebanyakan mobil di Indonesia. Pancaran cahayanya berasal dari bohlam halogen yang di dalamnya berisi kawat pijar dan gas. Harga lampu halogen paling murah diantara ketiganya dan mudah dicari.

Kekurangan lampu halogen sebagaimana diketahui membutuhkan watt yang besar dengan konsumsi listrik yang tinggi. Selain itu, kelemahan lainnya lampu halogen menghasilkan panas lebih akibat radiasi dari kawat pijar.