Liputan6.com, Northamptonshire - Mercedes AMG begitu mendominasi ajang balap Formula 1. Tahun lalu, mereka memenangkan 16 dari 19 seri balap, dan menempati dua pembalapnya, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg di urutan pertama dan kedua.
Salah satu faktor dominannya Mercedes adalah jet daratnya sendiri. Federation Internationale de l’Automobile (FIA) selaku penyelenggara F1 bahkan menganugerahi jet darat Mercedes sebagai mobil balap paling dominan dalam sejarah F1.
Pembalap dari tim lain tentu sadar bahwa sulit menantang dominasi Mercedes. Tapi tidak dengan Max Verstappen. Pembalap dari tim Red Bull ini justru percaya merekalah penantang terdekat Mercedes.
"Kami kompetitif. Kami senang. Kami cukup cepat, dan tidak terlalu jauh dari mobil Mercedes, jadi ini adalah hari yang sangat menyenangkan," ujar Verstappen usai sesi latihan untuk GP Inggris, dikutip dari laman Motorsport.
Baca Juga
Advertisement
Saat ditanya apakah Red Bull mampu mengalahkan Mercerdes, Verstappen tidak menjawab dengan tegas. Menurutnya terlalu cepat untuk menyimpulkan itu.
"Mereka tetap cepat. Jika kami bisa di belakang mereka sebagai tim kedua, itu akan sangat baik," ujarnya.
Hal yang sama juga diungkapkan rekan setim Verstappen, Ricciardo. Menurutnya, untuk bisa mengalahkan Mercedes, banyak hal perlu ditingkatkan. "Masih ada beberapa hal yang saya inginkan untuk semakin mendekat (mobil Mercedes)," katanya.
Untuk diketahui, mobil Mercedes menggendong mesin bensin V6 PU106B berkapasitas 1,6 liter dan motor elektrik PU106B MGU-K. Dalam mesin ini terdapat Energy Recovery System (ERS) yang membuat kinerja mesin dan efisiensi naik secara bersamaan.
Dalam laman resminya, disebutkan bahwa mesin hybrid ini mampu semburkan tenaga hingga 750-850 Tk pada 15.000 rpm, tergantung pada generator motor unitnya.
Hingga musim balap 2015, mesin hybrid ini mampu torehkan persentase kemenangan untuk Mercedes hingga 67 persen. Dalam hal ini, rival terdekat mereka adalah Ferrari.