Liputan6.com, Depok - Salah satu masalah yang kerap timbul pada cat mobil adalah goresan. Maklum, meski kita sudah sangat berhati-hati membawa mobil, ada saja gangguan dari luar yang tak bisa dihindari, misalnya kendaraan atau objek lain.
Untuk memperbaiki cat tergantung pada kedalaman goresan. Goresan yang dalam harusnya diperbaiki di bengkel spesialis. Sementara goresan tipis, bisa diperbaiki sendiri. Caranya cukup mudah dan tak memerlukan waktu lama.
Di pasaran, ada beberapa bahan yang dapat mengikis goresan tipis. Di antaranya adalah kompon dan cairan bernama scratch remover.
Advertisement
Erwin Santoso, pengelola Rafet Auto, bengkel spesialis cat dan body mobil di Jalan Raya Bogor Km. 35 No. 37, menjelaskan lebih jauh soal penggunaan kompon. Pertama-tama yang harus dilakukan adalah membersihkan mobil.
Baca Juga
"Kemudian gosok amplas halus grit 2.000-2.500 di bagian yang baret. Setelah itu baru pakai kompon yang dioles di daerah yang baret menggunakan lap halus atau kain katun. Ini sudah bisa langsung hilang," ujarnya kepada Liputan6.com.
Menurutnya, kompon berfungsi menghaluskan tekstur pernis atau clear coat yang biasanya digunakan untuk finishing pengecatan.Cara penggunaan scratch remover agak berbeda. Pasalnya, tahap pemakaiannya tak perlu menggosok bagian yang baret menggunakan amplas dulu, melainkan langsung mengusapnya dengan cairan setelah mobil dibersihkan. "Scratch remover memang benar bisa (menghilangkan baret halus). Tapi saya yakin tak terlalu halus karena tidak mengikuti tahap sebagaimana pakai kompon," tambahnya.
Pakai lotion anti nyamuk?
Selain dua bahan di atas, membersihkan baret halus pada mobil juga dapat dilakukan menggunakan lotion anti nyamuk. Cara penggunaannya mirip dengan scratch remover.
Setelah dibersihkan, lotion tinggal digosok di bagian yang baret. "Ini (lotion anti nyamuk) memang bisa menghilangkan baret. Tapi sebetulnya tidak direkomendasikan karena bukan peruntukkannya," tutup Erwin.
Jangan Isi Radiator Mobil Bekas dengan Coolant
Pasti Anda bertanya-tanya mengapa dilarang keras menggunakan coolant pada radiator mobil yang tak lagi baru atau seken?
Padahal, bukankah cairan itu memiliki kelebihan ketimbang air biasa? Memang, radiator coolant memiliki beragam manfaat. Tapi, disarankan cairan ini digunakan pada mobil baru saja. Untuk mobil bekas, ada baiknya melakukan pemeriksaan radiator terlebih dahulu.
Ya, bila pemilik sebelumnya rajin menggunakan coolant, maka tak perlu ragu untuk mengguankan cairan yang sama. Tapi bila tidak, jangan dilakukan. Pasalnya, radiator yang menggunakan air mengakibatkan jalur air di kepala silinder hingga blok mesin berkarat. Praktis, penggunaan coolant yang umumnya memiliki senyawa kimia anti rust dapat membuat seluruh karat rontok dan menimbulkan masalah baru.
"Memakai coolant akan membuat karat-karat rontok, sehingga bisa membuat lubang antara jalur air dengan jalur oli," papar Yusuf Ali, mekanik Praju Motor. Akibatnya, kata Yusuf, air dan oli akan tercampur pada mesin mobil.
Lebih lanjut, tanda oli dan air bercampur pada mesin bisa terlihat ketika memeriksa dipstick oli. Saat diseka dengan lap bersih (berwarna putih) akan terlihat warna seperti kopi susu.
Bila kondisi ini terjadi, mobil bekas yang sedianya dibeli untuk menunjang mobilitas justru membuat kantung jebol. Sebab, Anda perlu merogoh kocek dalam untuk melakukan overhaul atau paling tidak menguras mesin.
Dalam kasus ekstrim, masalah ini membuat pemilik kendaraan harus dibebankan untuk mengganti kepala silinder. Jadi, cerdaslah dalam membeli dan merawat mobil bekas!
Advertisement