Liputan6.com, Tokyo - Mesin Diesel menawarkan efisiensi bahan bakar dan performa lebih baik ketimbang mesin bensin. Sayangnya, mesin yang meminum solar ini memiliki kelemahan pada suaranya yang relatif kasar.
Seiring perkembangan teknologi, mesin Diesel sanggup menghasilkan emisi yang cukup bersih dan suara yang makin halus. Sayangnya, tuntutan kendaraan ramah lingkungan membuat eksistensi mesin Diesel menurun dan di ambang kepunahan.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir Autocar, Toyota bahkan mulai mempertanyakan nasib mesin Diesel di masa yang akan datang. Fakta ini terlihat dari penjualan Yaris Diesel yang cukup minim dan bisa menurun di masa depan.
Toyota pun melihat prospek mobil Diesel bakal semakin tergerus dan kurang menguntungkan, karena kalah bersaing dengan mesin baru yang ramah lingkungan.
"Saya berpikir siapapun yang akan berinvestasi pada pabrik mesin Diesel untuk produksi 10 sampai 15 tahun ke depan, harus melihat dan berpikir keras apakah mereka bakal balik modal," kata Karl Schlicht, Executive Vice-President Toyota Eropa.
Adapun rencana masa depan Toyota di masa depan yaitu akan menjual 15 juta mobil hibrida pada 2020. Pabrikan asal Jepang ini juga menargetkan untuk menekan emisi CO2 di segala model produksinya pada 2050.