Liputan6.com, Jakarta - Nama RMA Group jadi perbicangan para pengguna mobil Ford di Indonesia. Bagaimana tidak, Ford Motor Indonesia (FMI) justru memilih mitra yang berbasis di Thailand tersebut ketimbang grup dealernya.
Tak heran, bila sebuah konsorsium yang terdiri dari Ford Nusantara, Kreasi Auto Kencana, Arista Group, Fortune Dunia Motor, Sumber Sukses Mobilindo Sejahtera, dan Mitra Buana Citra Abadi akhirnya melayangkan gugatan Rp 1 triliun ke FMI.
Baca Juga
Menurut sumber Liputan6.com, RMA Group telah lama menjalin kerjasama dengan Ford. Mereka sempat menuai manis bersama sejak tahun 2005, ketika Ford Ranger jadi primadona sektor tambang dan perkebunan.
"RMA mulai 2005, mulai kerjasama dengan FMI untuk memasok komponen pikap pekerja untuk sektor yang batu bara yang waktu itu lagi booming. Kalau tidak salah saya berhubungan dengan RMA pertama kali pada 20013," katanya.
Kala itu, RMA dipercaya sebagai mitra Ford untuk menyediakan modifikasi mulai dari aksesori hingga ECU remaping. Bisa dibilang, RMA itu seperti divisi M pada BMW atau AMGÂ pada Mercedes-Benz. Meskipun secara tak resmi.
Sehingga, segala permintaan unit kendaraan untuk sektor tambang dan perkebunan yang perlu modifikasi akan dikerjakan oleh RMA.
Ia, yang merupakan mantan karyawan FMI tak kaget bila FMI membuat keputusan tersebut. "RMA Group punya sistem manajemen suku cadang yang kuat secara global. Nanti mereka tidak akan membangun jaringan dealer, namun memanfaatkan kerjasama dengan dealer yang ada," sumber menambahkan.
Sebagai perusahaan global, RMA Group juga mengepakan sayap di Asia, Amerika, Eropa, dan Afrika. Di Asia Pasifik, RMA Group turut beroperasi di China, Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam. Sementara grup ini juga punya sejumlah dealer Ford seperti di Myanmar, Laos, maupun Kamboja.
Selain penyedia solusi modifikasi kendaraan untuk sektor tambang dan perkebunan, RMA Group juga dipercaya membuat kendaraan yang digunakan pasukan perdamaian PBB dan ambulans. Special duty vehicle tersebut beroperasi di sejumlah wilayah contohnya Afganistan.