Sukses

Keunggulan Motor Listrik Garapan Honda

Material baru ini tidak mengorbankan ketahanan panas.

Liputan6.com, Tokyo - Barang tambang dalam industri otomotif masih jadi material utama dalam pembuatan komponen kendaraan. Demi mengurangi ketergantungan itu, Honda dan Daido Steel selaku pihak pemasok bekerja sama menggarap magnet baru untuk motor listrik di mobil hibrida.

Neodymium jadi bahan utama magnet dan pertama kalinya digunakan pada mobil hibrida. Unsur logam langka dysprosium dan terbium biasanya ditambahkan pada magnet neodymium untuk meningkatkan ketahanan panas.

Sementara itu, metode deformasi panas Daido ini pada skala nanometer dengan butir kristal. Struktur kristal yang 10 kali lebih kecil bisa dicapai menggunakan proses pemanasan di bawah titik leleh (sintering) secara tradisional.

Meskipun bukan berbahan logam berat, material baru ini tidak mengorbankan ketahanan panas yang wajib ada dalam sistem penggerak elektrik. Pengurangan kadar logam ini sekaligus ingin menekan biaya produksi.

"Cadangan dari elemen logam berat tidak merata di dunia dan tergolong sebagai logam langka. Dengan demikian, pemakaian bahan tersebut memiliki risiko dari segi biaya pengadaan," tulis pernyataan resmi Honda seperti dikutip Leftlanenews.

Alasan lain pabrikan yang didirikan oleh Soichiro Honda ini juga untuk mengurangi ketergantungan pada China. Sebagimana diketahui, China sempat mengancam untuk mengurangi kuota ekspor untuk melindungi logam langka dari ekspoitasi berlebihan.

Gesekan yang terjadi antara China dan Jepang termasuk sengketa wilayah mendorong pabrikan untuk mencari teknologi alternatif. Honda rencananya bakal memakai teknologi ini pada Freed hibrida dan menyusul model-model lain di masa yang akan datang.