Liputan6.com, Beijing - China mulai menyusul Uni Emirat Arab sebagai negara dengan populasi mobil mewah yang cukup tinggi. Di negara dengan jumlah penduduk paling banyak sedunia ini mobil mewah juga jadi barang buangan.
Enam unit sedan super Brabus ditinggalkan begitu saja di pelataran parkir suatu gedung. Sedan yang dibangun dari Mercedes Benz S-Class W221 ini terdiri dari lima unit bermesin V8 50S dan satu unit sisanya 60S bermesin V12.
Dilansir Carscoops, mobil ini teronggok karena masalah legalitas. Pihak dealer mendatangkan mobil sport asal Jerman ini secara impor paralel.
Advertisement
Baca Juga
Mobil yang berasal dari impor paralel sebenarnya masih bisa terdaftar pada otoritas berwenang. Namun demikian, hanya mobil yang berasal dari pabrikan resmi saja yang dapat terdaftar secara mudah.
Mobil-mobil garapan tuner seperti Brabus atau Hammann misalnya, sangat sulit terdaftar secara resmi. Dengan kata lain, mobil tersebut statusnya ilegal secara hukum.
Brabus 50S 4M serta 60S merupakan pesanan khusus dengan spesifikasi China. Brabus 60S mulai dijual pada 2011 menyusul 50S pada 2013.
Menurut otoritas di China, mobil tersebut tidak sah secara hukum karena telah mengalami ubahan spesifikasi dari versi standar. Oleh karena itu, Vehicle Identification Number (VIN) tidak sesuai dengan kondisi aslinya.
Satu-satunya cara agar mobil garapan tuner kelas dunia bisa terdaftar secara legal di China yaitu mendaftarkan ulang dengan VIN baru. Tuner yang telah selesai membangun mobil kemudian mendaftarkan VIN baru ke otoritas di negaranya sebelum akhirnya diekspor ke China.