Sukses

Datsun Kembali ke Timur Tengah

Datsun, perusahaan otomotif yang dimiliki Nissan, melakukan ekspansi bisnis ke kawasan Timur Tengah via Lebanon.

Liputan6.com, Beirut - Datsun, perusahaan otomotif yang dimiliki Nissan, melakukan ekspansi bisnis ke kawasan Timur Tengah, setelah sebelumnya pernah masuk ke sana pada 1967. Negara pertama yang akan dimasuki adalah Lebanon.

Di negara yang berbatasan dengan Suriah dan Israel itu, Datsun akan memperkenalkan dua model sekaligus, on-DO dan mi-DO. Datsun on-DO adalah mobil saloon empat pintu, sementara Datsun mi-DO ada di kelas hatchback lima pintu. Datsun berharap mobil ini akan sukses sebagaimana pendahulunya pada 1967 lalu, Bluebird.

"Ada generasi baru pembeli mobil yang muncul di Lebanon. Mereka mencari mobil modern yang cocok untuk aspirasi mereka sendiri. Datsun kembali untuk membantu mereka membentuk mobilitas pribadi masa depan," ujar Christian Mardrus, Chairman Datsun Africa, Middle East, and India Region, dikutip dari datsun.com, Rabu (20/7/2016).

Dua model ini menargetkan karakter konsumen yang berbeda. Sementara Datsun on-DO ditujukan untuk konsumen keluarga, Datsun mi-DO menargetkan anak muda. Kedua model ini akan dijual oleh RYMCO, distrubutor Nissan dan Datsun selama hampir 50 tahun.

Datsun on-DO dibanderol dengan harga mulai dari US$ 11.900 atau setara Rp 155,8 juta, sementara Datsun mi-Do dihargai US$ 12.900 atau setara Rp 169 juta.

Ekspansi ke Timur Tengah sebetulnya telah direncanakan sejak 2012 lalu oleh sang CEO Nissan, Carlos Ghosn. Merek ini memang dimaksudkan menyasar pasar negara berkembang, dimana fokus utamanya adalah menjual mobil-mobil murah.

Dengan masuknya Datsun ke Lebanon, maka merek ini telah ada di lima negara di dunia. Datsun juga ada di India, Rusia, Afrika Selatan, dan Indonesia. "Kami melangkah selangkah demi selangkah," ujar Ghosn kala ditanya soal strategi ekspansinya.