Liputan6.com, Melbourne - Lembaga sains Australia, CSIRO, bekerja sama dengan perusahaan tambang Enirgi Group mengembangkan proses produksi velg untuk kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Velg ini terbuat dari bahan magnesium.
Laman motoring.com.au menyebut, dua kolaborator ini berhasil membuat metode baru dalam produksi velg yang dinamakan MagSonic. Metode baru ini dapat menghemat energi hingga 80 persen, serta menghasilkan emisi karbon dioksida 60 persen lebih sedikit.
Baca Juga
Advertisement
Rencananya, dalam waktu dekat MagSonic akan dipatenkan. Setelah itu, MagSonic dapat diterapkan di fasilitas produksi yang ada di Australia.
Untuk diketahui, umumnya velg terbuat dari besi dan aluminium. Sementara aluminium memiliki berat 2560/meter kubik, magnesium lebih ringan, yaitu hanya 1738kg/meter kubik. Penggunaan magnesium sendiri semakin diminati oleh produsen otomotif.
Pada metode ini, pertama-tama magnesium dipanaskan dengan karbon pada suhu ekstrem. Hasilnya kemudian adalah uap magnesium dan karbon monoksida. Kedua uap ini kemudian didinginkan dalam hitungan milidetik dan menghasilkan magnesium murni.
Mark Cooksey, Community and Environment Program CSIRO CSIRO, mengatakan bahwa MagSonic membuat biaya pembuatan magnesium bisa lebih murah. "Teknologi kami menawarkan solusi ekonomis untuk mengatasi masalah penggunaan magnesium yang terlalu mahal," ujarnya.
Cadangan magnesium di Australia sendiri cukup berlimpah. Ini membuat potensi MagSonic berkembang cukup besar, serta dapat menguntungkan manufaktur lokal.