Sukses

Tren Motor Sport Dua Silinder 250 Cc, CBR250RR `Pemain Baru `

Tren motor sport 250 cc dipelopori oleh Kawasaki Ninja 250.

Liputan6.com, Jakarta - Tren motor sport dua silinder seperempat liter saat ini berada di puncak popularitas. Motor sport 250 cc mulai booming saat lahirnya Kawasaki Ninja 250 pada 2008. Generasi awal Ninja 250 di Indonesia saat itu masih menggunakan karburator sebagai pengabut bahan bakar.

Motor ini sebenarnya generasi keempat, dan mengalami penyegaran total pada 2012. Untuk memenuhi regulasi, Kawasaki kemudian merilis versi injeksi.

Setahun setelahnya, Kawasaki memperkenalkan versi naked dari Ninja 250 yakni Z250. Mesin 4 tak bertipe parallel twin 249 cc menghasilkan tenaga 32ps @11.000 rpm dan torsi 21 NM @ 10.000 rpm.

Kesuksesan Kawasaki Ninja lantas dilirik oleh Yamaha yang meluncurkan R25 pada Mei 2014. Yamaha memproduksi R25 di Indonesia untuk kebutuhan domestik dan internasional. Pabrikan berlogo garpu tala sempat memperkenalkan versi konsep R25 pada kegiatan Tokyo Motor Show 2013.

Suzuki juga punya gacoan di segmen sport 250cc namun berwujud naked. Adalah Inazuma, naked bike bermesin dua silinder 248 cc ini meluncur pada 2012. Tenaga maksimum yang dihasilkan sebesar 24 ps pada 8.500 rpm dan torsi 22 Nm pada 6.500 Nm.

Model terakhir yang masih jadi perbincangan yaitu CBR250RR. Super sport seperepat liter ini jadi pengganti model satu silinder yang didatangkan langsung dari Thailand.

Motor baru Honda ini sempat diperkenalkan dalam wujud konsep di ajang Tokyo Motor Show 2015. Kemunculannya paling akhir dibarengi dengan beberapa fitur dan teknologi yang mumpuni.

Honda CBR250RR menggunakan teknologi throttle-by-wire yang bekerja dengan Accelerator Position Sensor (APS). Sensor ini akan mendeteksi secara otomatis putaran tuas gas dan mengirimkan sinyal elektrik ke ECU layaknya RC213V tunggangan Marc Marquez di MotoGP.