Sukses

Trio Teknologi Baru di GIIAS 2016

Berikut adalah beberapa teknologi baru yang hadir di ajang otomotif tahunan GIIAS 2016 di BSD City, Tangerang Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 yang dihelat selama 11 sampai 21 Agustus 2016 menjanjikan masa depan transportasi yang lebih baik. Setidaknya ini terlihat melalui mobil-mobil yang ditampilkan.

Beberapa pabrikan kenamaan, selain memajang mobil-mobil yang telah dijual di pasaran, juga memamerkan kendaraan yang diklaim akan dipakai di masa depan. Umumnya kendaraan ini lebih ramah lingkungan dan sangat mungkin direalisasikan. Itu mengapa tadi disebut bahwa masa depan transportasi mungkin bisa lebih baik.

Umumnya, bahan bakar fosil pada mobil yang ada sekarang akan diganti dengan energi alternatif seperti listrik, bahkan hidrogen yang hanya mengeluarkan air. Sejumlah negara telah berusaha untuk menggalakkan energi dan kendaraan jenis ini.

Maklum, seiring bertambahnya jumlah kendaraan bermotor, maka tingkat emisi yang keluar semakin banyak. Tingkat polusi udara pun meningkat. Bahkan sejumlah negara telah melarang penjualan mobil karena parahnya kadar polusi yang keluar.

Selain itu, ada pula teknologi baru yang kaitannya dengan fungsi mobil itu sendiri. Misalnya, ada mobil yang punya suspensi yang dapat menyesuaikan dengan kondisi jalanan, sehingga grip yang dihasilkan lebih sempurna.

Kalau ada yang absen dari GIIAS, maka itu adalah teknologi otonomos. Teknologi ini memungkinkan mobil dapat berkendara tanpa pengemudi dengan bantuan sensor. Otonomos telah dikembangkan oleh sejumlah pabrikan, bahkan raksasa teknologi seperti Google telah mampu menguji coba mobil otonomosnya sendiri.

Apa saja teknologi terkini yang dimaksud? Berikut ulasannya:

2 dari 4 halaman

Next

Mobil Game

Nissan Motor resmi bekerja sama dengan Manchester City cukup lama. Di GIIAS 2016, kemitraan tersebut diumumkan ke publik dengan memboyong satu unit X-Trail unik yang eksteriornya menampilkan pemain dan badge baru Manchester City.

Menariknya, di dalam mobil ini kita bisa memainkan game sepak bola populer, Pro Evolution Soccer (PES). Sistem kemudi dimodifikasi sedemikian rupa sehingga fungsinya berubah menjadi seperti controller pada PlayStation.

Roda kemudi berfungsi layaknya tombol arah. Fungsinya menggerakkan pemain. Sementara pedal gas dan rem masing-masing fungsinya untuk melakukan tembakan langsung ke gawang dan mengoper bola. Kaca mobil berubah fungsi jadi layar.

Game yang diberi nama Nissan SOCCAR ini diakui cukup sulit. "Sulit gunakannya. Mungkin karena tidak biasa," ujar salah satu pengunjung yang sudah mencoba memainkannya kepada Liputan6.com, beberapa hari yang lalu.

Budi Nur Mukmin, General Manager Marketing Strategy PT Nissan Motor Indonesia (NMI), mengatakan bahwa mobil ini diharap dapat memperkaya pengalaman konsumen. "Saya yakin game ini memberikan manfaat tambahan bagi penggemar mobil dan video game," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Next

Plug-in hybrid

Plug-in hybrid sebetulnya bukanlah teknologi yang terlalu baru di industri otomotif dunia. Tapi di Indonesia teknologi ini baru saja didatangkan oleh BMW melalui mobil mereka i8. Mobil ini diperkenalkan di GIIAS, Kamis lalu (11/8/2016).

Pada dasarnya teknologi plug-in hybrid hampir mirip dengan hybrid, di mana mobil digerakkan oleh mesin dan motor. Bedanya, tenaga motor listriknya diperoleh langsung dari sumber listrik eksternal, dan tidak perlu menunggu putaran mesin.

Untuk diketahui, pada sistem hybrid biasa, energi listrik untuk motor hanya dihasilkan saat kendaraan bergerak.

Ada dua macam plug-in hybrid. Satu extended range electric vehicles (EREVs), dan dua plug-in hybrid electric vehicle (PHEV). EREVs hanya mengandalkan motor listrik untuk menggerakkan mobil, sementara mesinnya hanya menghasilkan listrik. Sementara PHEV  kerja mesin atau motornya disesuaikan dengan kebutuhan pengendara.

Sayang, mobil ini harganya masih sangat mahal. Di Amerika Serikat (AS) misalnya, menurut laman caranddriver, i8 dibanderol dengan harga mulai dari US$ 141.695 atau setara Rp 1,85 miliar. Bahkan di Indonesia harganya melambung tinggi, mencapai Rp 3,4 miliar off the road Jakarta.

4 dari 4 halaman

Next

Fuel cell

Selain plug-in hybrid, kendaraan ramah lingkungan lain punya teknologi fuel cell dengan bahan bakar dasar hidrogen. Beberapa mobil yang termasuk di dalamnya adalah Toyota Mirai, Lexus LF-FC, dan Honda Clarity.

Fuel cell mudahnya adalah perangkat elektronika yang dapat mengubah (konversi) energi hidrogen menjadi air, dan secara bersamaan menghasilkan energi listrik. Energi listrik inilah yang ditransfer ke motor untuk menggerakkan kendaraan.

Menurut laman energi.lipi.go.id, karena energi yang dihasilkan fuel cell merupakan reaksi kimia pembentukan air, maka alat konversi energi elektrokimia ini tidak akan menghasilkan efek samping yang berbahaya bagi lingkungan.

Sementara dari segi efisiensi, penerapan fuel cell dikatakan sepuluh kali lebih tahan lama dibanding baterai lithium. Isi ulangnya pun butuh waktu lebih cepat.

Dalam beberapa kesempatan, pabrikan yang mengembangkan kendaraan ini mengatakan bahwa salah satu kendala penerapan teknologi fuel cell di Indonesia adalah belum adanya infrastruktur penunjang. Misalnya, stasiun pengisian bahan bakar hidrogen. Ini juga jadi kendala dalam pengembangan kendaraan listrik.

Video Terkini