Sukses

Ini yang Bikin Performa Rossi `Melempem` di Musim Balap 2016

Berikut adalah beberapa kesialan yang pernah menimpa Valentino Rossi di musim balap 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Valentino Rossi adalah legenda hidup ajang balap motor tertinggi di dunia, MotoGP. Semasa karirnya, ia telah menjuarai ajang itu hingga tujuh kali, dimana lima kalinya diperoleh secara berturut-turut.

Meski demikian, yang tua perlahan akan digantikan dengan orang-orang baru. Nampaknya juga demikian dengan Rossi. Ia semakin sulit bersaing dengan pembalap-pembalap muda semacam Marc Marquez dan Maverick Viñales.

Di papan klasemen, Rossi memang bercokol di posisi kedua. Namun selisih poinnya dengan Marquez sebagai pemimpin klasemen cukup jauh, 50 poin. Sementara Rossi terus dibuntuti oleh Lorenzo di posisi ketiga. Keduanya hanya terpaut 14 poin.

Tentu bermacam penyebab mengapa penampilan The Doctor kurang maksimal. Salah satu yang bisa diperhitungkan belum maksimalnya performa kendaraan.

Ia, misalnya, seringkali merasa tidak cocok dengan ban. Pada GP Argentina, April lalu, Rossi mengeluh ban Michelin yang dipakai kurang `menggigit` ke aspal. Sebelum tes pramusim terakhir yang berlangsung di Qatar, awal Maret lalu, Rossi juga pernah mempermasalahkan kinerja ban depan.

Malah baru-baru ini ia mengatakan cukup ragu dengan lengan ayun (swingarm) baru yang dikembangkan Movistar Yamaha. Kurang maksimalnya lengan ayun ini membuat Rossi tak terlalu bagus di sesi latihan kedua (FP2) di GP Inggris. Saat balapan pun ia hanya mampu berada di posisi ketiga, di bawah Vinales dan Crutchlow.

Kasus di atas sebetulnya belum seberapa. Sepanjang musim ini, pembalap gaek itu pernah beberapa kali terjatuh. Rossi gagal finish, dan pada akhirnya tak mendapat poin sama sekali. Sudah lupa? Mari kita ingat-ingat lagi.

2 dari 4 halaman

Next

Jatuh karena ban

Di GP Austin, Amerika Serikat (AS), The Doctor hanya butuh waktu tiga lap sampai akhirnya harus terjatuh. Dalam kasus ini, banyak yang menduga terjatuhnya Rossi disebabkan karena performa ban Michelin yang tidak maksimal.

Meski demikian, Rossi justru mengaku bahwa ia terjatuh lebih karena kesalahannya sendiri. Ia membandingkannya dengan saat masih menggunakan ban Bridgestone.

Menurutnya, kesalahannya kala itu adalah ia tidak menurunkan kecepatan saat memasuki tikungan.

Pasca terjatuh, Rossi mengatakan akan lebih fokus untuk memperbaiki performa YZR-M1 akan klop dengan ban baru. Diketahui kemudian, ini bukanlah kali terakhir Rossi terjatuh karena persoalan ban yang tidak sesuai.

GP Austin sendiri dimenangkan oleh Marc Marquez dari Repsol Honda. Sementara di posisi kedua dan tiga berturut-turut ada rekan satu tim Rossi, Jorge Lorenzo, dan pembalap Ducati, Andrea Iannone.

3 dari 4 halaman

Next

Motor berasap

Rossi punya asa yang membumbung tinggi saat memasuki GP Italia. Ia berharap jadi juara di kampung halamannya sendiri, akhir Mei lalu.

Namun impian itu pupus setelah tunggangannya, Yamaha YZR M1, mengeluarkan asap. Rossi bahkan tak sempat sampai ke garis finish. Beragam analisa kemudian menyeruak untuk menjelaskan mengapa kendala teknis ini dapat terjadi.

Rossi sendiri mengatakan bahwa penyebabnya adalah mesin yang seize. Engine seize adalah ondisi di mana beberapa bagian mesin kehilangan pelumas dan antar bagian mesin mulai terkikis, baik karena gesekan, panas, atau kegagalan mekanis lainnya. Kondisi ini akhirnya membuat mesin berhenti berputar.

Sementara itu, Kouji Tsuya, Kepala Proyek Yamaha untuk MotoGP mengatakan bahwa penyebab asap adalah kerusakan software, yang berimbas pada mesin yang overrev alias `menjerit` dan kemudian hancur.

Cacat tersebut terjadi ketika motor melaju dalam kecepatan tinggi di trek lurus, dan saat melintasi jalan yang sedikit bergelombang menyebabkan limiter kecepatan tidak berfungsi dan merusak sumber tenaga.

4 dari 4 halaman

Next

Tergelincir saat hujan

Pada GP Assen, akhir Juni lalu, Rossi gagal menyelesaikan balapan. Pria Italia itu terjatuh saat balapan memasuki lap ke-17.

Saat terjatuh, Rossi sedang memimpin balapan. Ia bahkan punya jarak yang cukup jauh dari Marc Marquez yang ketika itu berada di urutan kedua.

Adapun penyebab ia terjatuh diduga kuat karena penggunaan ban yang tidak sesuai. Saat jatuh itu, Rossi menggunakan ban soft. Rossi kehilangan kontrol ban depan. Andrea Dovizioso dari Ducati juga terjatuh dengan alasan yang sama.

Data telemetri menunjukkan bahwa kecepatan Rossi saat terjatuh lebih cepat 5 km/jam di tikungan ke-9 dan ke-10. Fakta ini membuat kualitas ban Michelin dipertanyakan.

Balapan Assen sendiri dimenangkan oleh Jack Miller dari tim Estrella Garcia, disusul Marc Marquez dari Repsol Honda.