Sukses

Honda Punya Teknologi Penjinak Keganasan CBR1000RR, Caranya?

Honda CBR1000RR mengalami ubahan teknis signifikan.

Liputan6.com, Cologne - Honda akhirnya membuka selubung CBR1000RR pada ajang Intermot di Cologne, Jerman. Sosok superbike ini sempat dibocorkan melalui beberapa video teaser dalam beberapa waktu terakhir.

Dikutip Cycleworld, pabrikan berlogo sayap mengepak merombak besar-besaran CBR1000RR SP. Embel-embel 'SP' tersebut merupakan singkatan dari Sport Production yang mengindikasikan CBR1000RR lebih ringan, lebih cepat, serta disokong teknologi lebih canggih dari versi sebelumnya.

Honda membangun CBR1000RR SP dengan platform ringan di mana terdapat perbaikan pada konsentrasi bobot. Alhasil, berat basah superbike ini 195 kilogram atau menyusut 15 kilogram secara keseluruhan. Selain itu, struktur sasis jadi lebih kaku yang mendongkrak stabilitas saat menikung.

Adapun dapur pacunya mengalami peningkatan kompresi dari awalnya 12,3:1 kini 13,0:1, dengan ring piston memakai teknologi Diamond Like Carbon (DLC). Lebih lanjut, pabrikan asal Jepang ini juga menaikkan limiter putaran mesin dari 12.500 rpm menjadi 13.000 rpm.

Segala ubahan ini diklaim menambah tenaga sebesar 10 Tk. CBR1000RR SP versi terakhir hanya menghasilkan tenaga 178 Tk, sedangkan generasi terbaru muntahan tenaganya diasumsikan sebesar 188 Tk. Rasio perbandingan power to weight menurut Honda lebih baik 14 persen dari versi 2016.

Tak luput, CBR1000RR SP juga mengadopsi fitur Honda Selectable Torque Control (HSTC) dari RC213V-S, versi jalanan tunggangan Dani Pedrosa di MotoGP. Kontrol traksi ini terdiri dari sembilan tingkatan, termasuk di dalamnya mencakup kontrol wheelie dan fungsi menghindari slip di roda belakang.