Sukses

M. Fadli Dirikan Sekolah Balap Demi Cetak Pembalap Bertalenta

Kecintaannya akan dunia balap mendorong Fadli mendirikan sekolah balap yang diberi nama "43 Racing School"

Liputan6.com, Jakarta - Pembalap nasional Mohammad Fadli Imammuddin atau M. Fadli telah memutuskan pensiun dari dunia balap. Ini tidak terlepas dari insiden fatal yang ia alami saat Asia Road Racing Championship (ARRC) di Sirkuit Internasional Sentul, Juni tahun lalu.

Meski sudah tidak lagi turun ke arena balap, ia masih berkecimpung di dunia yang telah membesarkan namanya sejak 15 tahun silam. Saat ini ia dipercaya sebagai mentor pembalap muda Astra Honda Racing Team (AHRT).

Kecintaannya akan dunia balap juga mendorong Fadli mendirikan sekolah balap yang diberi nama "43 Racing School". Sekolah ini selain sebagai sarana menularkan ilmu-ilmunya juga untuk mencari talenta muda demi kemajuan motorsport Tanah Air.

"Semoga 43 Racing School bisa berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang kita harapkan yakni membuat pembalap-pembalap muda ini siap di event internasional," kata Fadli saat dijumpai di kawasan Kebon Sirih, Jakarta belum lama ini.

Untuk diketahui, pendaftaran gelombang pertama 43 Racing School dibuka untuk tujuh (7) siswa di bawah 20 tahun. Biaya sekolah balap ini sebesar Rp 10 juta untuk 10 hari masa belajar. Biaya tersebut sudah termasuk, fasilitas tempat tinggal, motor standar balap, akomodasi, hingga tempat berlatih di Sirkuit Sentul Karting.

Biaya tersebut cukup murah untuk ukuran sekolah balap. Pasalnya fasilitas yang diberikan sudah cukup lengkap.

Lebih lanjut ayah dari Muhammad Ali Imamudin menyebut, ada tiga tingkatan pelajaran yang diberikan yakni Basic, Intermediate dan Expert. Masing-masing levet menggunakan motor Honda Blade, CBR250 dan GP Mono. Tidak cuma berlatih teknik balap, siswa juga akan diberikan pelatihan fisik untuk menjaga kebugaran tubuh.

"Jadwal pelatihan mulai dari jam 7 sampai 9 pagi untuk pelatihan fisik, lalu diteruskan lagi mulai jam 11 sampai sore di Sirkuit. Kami buat jadwalnya sepadat mungkin karena standarisasi sekolah tiap siswa wajib di mess. Jadi dari bangun tidur sampai tidur lagi, membiasakan diri disiplin dan diharapkan setelah selesai dari 43 Racing School mereka bisa mengaplikasikan sendiri dengan pola latihan yang benar," bebernya.

Sekadar informasi, produsen ban IRC turut memberikan dukungan untuk berlangsungnya 43 Racing School. 160 unit ban balap disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pelatihan dalam kurun waktu setahun.

Marketing Product Development IRC tyre Dodiyanto mengatakan, dukungan kepada 43 Racing School tidak terlepas dari peran M. Fadli dalam pengembangan ban balap IRC.

"Kami mendukung karena hubungan baik kami dengan Fadli.
IRC sudah lama bekerjasama dengan Fadli. Dia yang jadi test rider product kami sejak 2004," tuturnya. Selain ban, IRC juga menggelontorkan sejumlah uang untuk kebutuhan operasional 43 Racing School.