Sukses

Asosiasi Modifikator Sulit Berdiri, Apa Sebabnya?

Salah satu hambatan yang membuat dunia modifikasi otomotif Indonesia sulit berkembang adalah tidak adanya asosiasi yang menampung pegiatnya.

Liputan6.com, Yogyakarta - Salah satu hambatan yang membuat dunia modifikasi otomotif Indonesia sulit berkembang adalah tidak adanya asosiasi yang menampung pegiatnya. Padahal, potensinya secara ekonomi begitu besar.

Director Kustomfest Lulut Wahyudi mengatakan, pada dasarnya modifikator adalah seniman, yang sulit untuk diajak berhimpun dalam sebuah organisasi.

"Kami susah untuk itu. Mereka biasanya akan langsung tanya, manfaatnya buat saya apa kalau ikut asosiasi? Juga mereka biasanya sudah pesimis kalau negara mau bantu," ujar Lulut di konferensi pers Kustomfest di Yogyakarta, Sabtu (8/19/2016).

Meski demikian, inisiatif mengumpulkan modifikator bukannya tidak ada. Lulut sudah melakukan itu di Yogyakarta, yang juga merupakan kota tempat tinggalnya. "Tapi baru ada delapan orang yang satu visi," terang pria pemilik bengkel ini.

Mendesaknya kebutuhan untuk punya asosiasi, menurut Lulut, bisa tumbuh seiring dengan semakin banyaknya kegiatan modifikasi sebagaimana Kustomfest. "Tidak mesti mirip sekali, minimal acara sejenis tapi di berbagai tempat," tambah Lulut lagi.

Lulut juga melihat peran penting pemerintah untuk itu. Hal ini tidak terlepas dari fakta bahwa industri modifikasi tidak bisa dibilang sebagai industri kecil. Perputaran uang di dalamnya besar, sehingga bisa menggerakkan roda ekonomi.

"Memang harus ada kolaborasi semua pihak, termasuk dengan pemerintah," tutup Lulut.

Live dan Produksi VOD