Liputan6.com, Jakarta PT Auto Euro Indonesia selaku partner lokal Renault Indonesia menegaskan bahwa KWID, mobil yang baru saja diluncurkan hari ini (19/10/2016), bukanlah mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC).
Meski secara harga, mobil berdesain crossover ini dibanderol dengan harga setara dengan LCGC seperti Toyota Agya dan Daihatsu Ayla, yaitu sebesar Rp 117,7 juta on the road (otr) Jakarta.
Baca Juga
"Dengan senang hati kami katakan bahwa Renault KWID bukan LCGC," ujar Ario Soerjo, Sales & Marketing Division Head PT Auto Euro Indonesia di sela peluncuran KWID yang dihelat di Kota Kasablanka, Jakarta.
Menurut Ario, mereka tidak mengikuti program LCGC disebabkan karena Renault memang enggan mengikuti aturan yang tertuang di Permenperin No 33/2013 yang dirasa cukup berat bagi pabrikan menengah di Indonesia.
Dalam aturan tersebut, misalnya, pabrikan yang ingin mengajukan permohonan LCGC di antaranya adalah memberikan data dan bukti realisasi investasi, manufaktur motor penggerak (mesin), transmisi, dan axle, termasuk rencana menggunakan komponen lain dari pasokan lokal.
Disebutkan pula bahwa pengajuan LCGC haruslah disertai dengan data hasil uji konsumsi bahan bakar, uji ketentuan teknis, bukti visual penggunaan tambahan merek Indonesia, termasuk model dan logo yang mencerminkan Indonesia. "Persyaratannya sulit," simpul Ario.
Meski demikian, Ario tetap optimis Renault KWID memberikan alternatif kepada konsumen yang ingin mobil di range harga tersebut. "Kelebihan kami, kami merek Eropa, dan satu-satunya yang berbentuk crossover di harga seperti itu," tutupnya.