Sukses

Biar Tetap Fun to Drive, Toyota Tak Mau Ganti Orang dengan Robot

Toyota tak hendak menggganti pengemudi di mobil otonomos. Mereka justru hendak membantu pengemudi meminimalisir semua bahaya.

Liputan6.com, California - Di saat pabrikan lain berlomba adu cepat memproduksi massal mobil otonomos, Toyota justru bergeming. Pabrikan terbesar di dunia ini justru punya cara sendiri dalam memandang teknologi masa depan.

Sebagaimana dikutip dari Automotive News, Selasa (25/10/2016), Toyota tak hendak mengganti pengemudi sama sekali sebagaimana bayangan tentang teknologi otonomos. Mereka justru hendak membantu pengemudi meminimalisir segala risiko.

"Mobil yang sepenuhnya otonomos (tanpa keterlibatan manusia) bukanlah apa yang kami cari. Prioritas kami adalah untuk mengurangi jumlah kecelakaan," ujar Seigo Kuzumaki, Assistant Chief Safety Technology Officer Toyota.

Komentar ini khusus untuk menjawab tren yang ada sekarang, di mana semakin banyak pabrikan yang meningkatkan intensitas tes mobil otonomos di jalan raya, dengan harapan kendaraan jenis ini dapat segera diproduksi massal.

Menurutnya, Toyota sedang fokus mengembangkan teknologi yang bisa berakselerasi, mengerem, dan mengemudi sendiri di jalan raya, jika dibutuhkan. Namun mobil ini tetaplah kendaraan yang utamanya dikendarai manusia.

Sistem ini disebut dengan Highway Teammate. Kuzumaki mengatakan sistem ini akan diperkenalkan pertama kali di Jepang, pada 2002.

Bukan hanya itu, pabrikan asal Jepang ini juga sedang mengembangkan teknologi serupa, namun untuk mobil-mobil yang khusus dipakai di perkotaan, dengan lalu lintas yang lebih padat. Teknologi ini ia namakan Urban Teammate.

Untuk saat ini, Kuzumaki mengaku rintangan tersulit merealisasikan ide visioner ini adalah bagaimana komunikasi yang tepat antara mobil dengan pengendaranya.

"Masalah terbesar adalah komunikasi antara sistem dan pengendara manusia. Kami sedang bekerja mengatasi itu sekarang," tutupnya.