Sukses

Mengenal Teknologi di Balik Fitur Anti Tabrakan

Kamera Stereo digunakan Subaru sebagai sensor pada teknologi anti tabrakannya.

Liputan6.com, Tokyo - Salah satu perkembangan terkini industri otomotif adalah semakin banyaknya teknologi yang mampu mencegah kecelakaan. Umumnya teknologi anti tabrak ini mengandalkan sensor untuk mendeteksi objek.

Saat sensor ini mendeteksi ada objek yang semakin dekat dan berpotensi menimbulkan tabrakan, sementara tuas rem tak juga ditarik pengemudi, maka sensor akan mengirim sinyal ke sistem pengereman untuk melakukan pemberhentian otomatis.

Begitulah umumnya cara kerja fitur anti tabrakan di mobil manapun. Adapun, yang membedakan antara fitur anti tabrakan yang dikembangkan satu pabrikan dan pabrikan lainnya biasanya nama, dan komponen-komponen pendukung lainnya.

Misalnya Subaru, teknologi anti tabrak mereka dinamakan EyeSight Driver Assist Technology. Perbedaan paling mendasar antara fitur ini dengan yang lain dengan yang lain adalah sensornya. Subaru mengandalkan kamera stereo yang ada di antara spion dalam.

Laman responsejp.com bahkan mengatakan bahwa Subaru adalah pabrikan otomotif pertama di dunia yang memperkenalkan teknologi anti tabrak melalui kamera stereo.

Kamera stereo adalah jenis kamera dengan dua unit lensa atau lebih, dengan sensor gambar yang terpisah atau frame film untuk setiap lensa. Kamera ini dapat memindai gambar tiga dimensi, dan kerap digunakan dalam proses pembuatan film.

Laman subaru.com mengklaim produk mereka yang mengadopsi alat ini, Subaru Legacy, menerima skor tertinggi dalam hal pencegahan kecelakaan oleh Insurance Institute for Highway Safety (IIHS). Model ini bisa mengalahkan Toyota Camry dan ford Fusion.

EyeSight Subaru telah dirilis untuk pasar Jepang, Australia, Amerika Utara, dan Eropa. Pabrikan Jepang ini akan memperkenalkan kembali alat ini di Tiongkok, di ajang Guangzhou International Automobile Exhibition, 19 November nanti.Â