Liputan6.com, California - Ketua Board of Director Daimler, Dieter Zetsche, memprediksi tidak akan ada gangguan ke pasar otomotif Amerika Serikat (AS) dalam jangka pendek setelah Donald Trump terpilih sebagai presiden.
Meski demikian, ia tetap memperingatkan bahwa membatasi perdagangan dengan Meksiko justru akan merugikan kedua negara.
"Kami berharap akan ada jurang selebar mungkin antara kampanye dan kebijakan presiden, tapi ini adalah sesuatu yang tidak bisa diprediksi oleh siapapun," ujar Zetsche, dikutip dari Reuters, Jumat (18/11/2016).
Advertisement
Baca Juga
"Kami berasumsi bahwa setidaknya tidak akan ada gangguan dalam jangka pendek," tambah pria yang labih pada 1953 ini.
Karena alasan itu pula, ia mengatakan bahwa pasar mobil AS tidak banyak berubah tahun depan, baik Trump menang atau kalah sekalipun.
Untuk diketahui, selama kampanye, Trump berulang kali mengkritik North American Free Trade Agreement (NAFTA), perjanjian dagang antara negara-negara Amerika Utara. Menurutnya, itu adalah kesepakatan yang merugikan AS.
Salah satu pabrikan yang `kena semprot` adalah Ford. Ia mengatakan tidak akan membiarkan Ford membuka pabrik baru di Meksiko. Trump juga mengatakan akan membebankan pajak tinggi pada produk Ford yang diimpor dari Meksiko.
Adapun Daimler juga berkepentingan karena mereka berencana membuat pabrik perakitan baru di Meksiko tahun depan. Meksiko dipilih karena tenaga kerja dan bahan bakunya lebih murah dibanding di negara-negara Amerika Utara lain.