Sukses

Kenapa Motor yang Jarang Dipakai `Akinya` Tekor?

Menurut Channel Marketing Manager Bosch of Automotive Aftermarket Indonesia Dedy Ismanto, aki itu memiliki siklus.

Liputan6.com, Jakarta - Sudah jadi rahasia umum sepeda motor yang tak lama digunakan aki pasti tekor. Lantas, kenapa kondisi ini bisa terjadi?

Menurut Channel Marketing Manager Bosch of Automotive Aftermarket Indonesia Dedy Ismanto, aki itu memiliki siklus.  "Saat motor dihidupkan perlu arus yang besar menggerakan motor starter, sehingga voltase otomatis berkurang," katanya.

Praktis, aki akan menampung listrik yang dihasilkan oleh mesin agar voltasesnya seperti sediakala. Tapi, kata Dedy, proses ini perlu waktu. "Makanya jangan sebentar-sebentar nyala dan matiin mesin," imbuh dia.

Bila kondisi itu terjadi aki akan mengalami kondisi tekor. Sebab, voltase yang dikeluarkan tak sebanding dengan yang disimpan. "Kalau aki tidak pernah terisi penuh, dia akan selalu kondisi segitu terus. Bagian atas yang cell-nya sudah mati," tuturnya. Sehingga wajar bila kendaraan yang lama tak terpakai akinya bisa jebol.

Sementara itu, ia menyarankan pemilik kendaraan melakukan pengecekan terhadap aki. Minimal, jangan lewatkan poin cek aki ketika servis berkala. Untuk aki konvensional, jangan lupa periksa air dan terminalnya, korosi atau tidak.

Bila berniat memanaskan kendaraan sekaligus mengisi daya aki sebaiknya jangan hanya secara iddle. Ada baiknya menaikkan putaran mesin.

"Tiap kendaraan punya standar masing-masing. Untuk mobil umumnya di atas 1.000 rpm sementara motor 600 rpm. Idealnya, ketika manasin sesekali di gas dan lebih baik lagi kalau dibawa berkendara seperti biasa," tuntas dia.

Video Terkini