Sukses

Ini Kesalahan yang Sering Dilakukan Pengguna Mobil Matik

Mobil matik memang mudah mengoperasikan. Tapi masih banyak pengendara yang melakukan kesalahan. Apa itu?

Liputan6.com, Detroit - Populasi mobil matik kian bertambah. Kondisi ini tentu saja dipengaruhi dari kondisi jalan yang padat, khususnya di kota-kota besar.

Alih-alih praktis dan tak perlu pintar-pintar memainkan kopling, mobil transmisi otomatis jadi favorit.

Tapi, banyak dari pengguna mobil matik yang lalai. Tak sedikit, kelalaian ini berujung pada petaka. Misalnya lupa memposisikan tuas ke modus P ketika parkir dan berhenti untuk menunggu seseorang.

Inilah yang jadi pertimbangan Ford. Sebuah solusi pun diperkenalkan melalui fitur `Return to Park`. Sistem ini secara otomatis akan membaca data pengendara dan kemudian diterjemahkan dengan memindahkan modus transmisi ke `P`.

Dikatakan, sistem tersebut berfungsi secara otomatis bila mesin berhenti, pengemudi membuka pintu dan sabuk pengaman dilepas. Sehingga adanya fitur ini mencegah mobil meluncur bebas.

Selain itu, `Return to Park`, juga bisa mendeteksi apabila pengendara ada di dalam mobil, mesin dalam kondisi mati tapi mobil masih berjalan. Sistem secara otomatis akan mengubah transmisi ke Netral kemudian mobil melambat di bawah 8 km per jam, setelah itu sistem akan memindahkan posisi transmisi ke P.

"Ketika kami memutuskan untuk menggunakan rotary shifter pada Ford Fusion 2017, tim kami memikirkan apa keuntungan lebih yang diberikan ke konsumen. Dari melihat perilaku penggunaan harian, kami setuju bahwa fitur itu sangat membantu," kata Ford Global E-Shift Systems Technical Expert Mark Zyskowski.

Rupanya, fitur ini sengaja dihadirkan Ford ketika mereka menggunakan fungsi pemindah transmisi yang tadinya berbentuk tuas ke knop. Sehingga, mereka memberikan fitur pengaman.Â