Liputan6.com, Jakarta - Berstatus Completely Build Up (CBU) dari India, hadir di Indonesia Renault Kwid ditawarkan dengan banderol Rp 117,7 juta on the road Jakarta. Bisa dibilang harga tersebut bersaing dengan beberapa model Low Cost Green Car (LCGC).
Nyatanya, harga yang disodorkan saat ini tak berlangsung lama. Pasalnya, di awal tahun harga kendaraan akan mengalami kenaikan Biaya Balik Nama (BBn) yang diatur Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda).
Sales & Marketing Division Head Ario Soerjo menyebutkan, kenaikan Renault Kwid tak bisa terhindarakan hanya saja jumlahnya tidak signifikan.
Baca Juga
"Naik pasti, tapi tidak tahu (berapa persen kenaikan). Kalau normal-normalnya biasanya 2-3 persen," ungkap Ario saat ditemui di kawasan Karawaci, Tangerang, Banten, Jumat, (16/12/2016).
Selain BBn, kenaikan harga tiap tahun juga disebabkan banyak faktor, di antaranya pajak, kurs dolar, hingga biaya produksi.
"Sampai Desember atau Januari kalau belum ada keputusan naik, yah belum naik. Kan Dispenda tabel baru itu keluar Februari, jadi kalau belum ada tabel fix dari Dispenda saya nggak naikin harga," ujarnya.
Oleh karena itu, Ario menyarankan agar konsumen yang ingin membeli mobil Renault Kwid untuk membelinya sebelum akhir tahun. Selain itu, mobil mini cross over yang dibuat di Tanah Hindustan tersebut nantinya akan mulai dilakukan pengiriman Januari 2017.
"Jadi yang beli sekarang belum ada kepastian naik harga, saya take di Rp117,7 juta, karena kalau sudah ada kenaikan fix-nya berapanya baru dinaikin. Yang sebelumnya ada kenaikan itu tanggungan kami," tutupnya.
Advertisement