Liputan6.com, Jakarta - Salah satu kegiatan yang paling sering dilakukan para pecinta sepeda motor yang tergabung dalam komunitas atau klub adalah touring. Biasanya ini dilakukan pada akhir pekan, atau saat hari libur.
Ada dua pilihan waktu memulai touring, pagi, atau malam hari. Keduanya dipilih dengan perhitungan masing-masing.
Ada yang lebih nyaman touring pagi hari, tapi ada pula yang lebih suka malam. Salah satu yang lebih memilih touring malam hari adalah Andih Kosasih, anggota Yamaha NMAX Club Indonesia Chapter Bogor.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau saya lebih nyaman malam. Sebab kalau malam adem, dan jalan lebih renggang. Perjalanan malam juga ngaruh ke konsumsi bahan bakar, lebih irit sama lebih cepat waktunya," ujar Andih, kepada Liputan6.com, Sabtu (17/12/2016).
Meski begitu, pria yang akrab disapa Madun ini mengaku bahwa berkendara di malam hari memang lebih besar risikonya. Dari mulai lebih mudah mengantuk hingga bahaya angin malam bagi kesehatan tubuh.
"Badan memang harus benar-benar fit. Biasanya juga bisa minum kopi dulu, atau minuman yang bertenaga. Sama bawa juga minyak angin," tambahnya.
Sunmori
Selain touring malam hari, ada pula tren dimana pengendara motor memang sengaja berkeliling khusus di pagi hari, biasanya pada akhir pekan. Tren ini dikenal dengan sebutan Sunmori, singkatan dari sunday morning ride.
Bedanya dengan touring, umumnya Sunmori dilaksanakan di dalam kota atau jarak dekat. Apa yang ingin mereka dapatkan adalah menikmati jalanan kota yang lenggang, setelah setiap hari padat oleh aktivitas para penglaju.