Sukses

Orang Tua Jepang Tak Lagi Berkendara Karena Ramen

Orang tua Jepang yang tak lagi mengemudi mendapat potongan harga ramen hingga 590 yen

Liputan6.com, Tokyo - Mengemudi bukanlah perkara mudah. Sebab, aktivitas yang satu ini perlu konsentrasi, penglihatan yang awas, juga reaksi yang baik terhadap kondisi lingkungan.

Sayangnya, ketika memasuki usia lanjut, kemampuan tersebut menurun. Sangat disarankan para orang tua tak lagi duduk di balik setir.

Di Jepang, berdasarkan data otoritas setempat, masih ada 4,8 juta orang yang berusia 75 tahun atau lebih masih memiliki lisensi berkendara. Dengan kata lain, di antara jumlah tersebut masih ada yang nekat mengemudi dan berpotensi celaka.

Kondisi ini tentu membuat pemerintah Jepang khawatir. Seorang pengemudi pikap yang berusia 87 tahun menabrak bocah enam tahun. Bocah tertabrak ketika menyebrang itu tewas. 

Nah, guna menekan angka pengemudi orang tua di Negeri Matahari Terbit itu, mereka memiliki program menarik. Bagi siapa saja, pengemudi berusia lanjut yang menggantungkan lisensi berkendara akan mendapat potongan harga ketika menyantap ramen.

Lisensi berkendara yang diserahkan ke pihak terkait bakal ditukar dengan sertifikat yang memungkinkan mereka mendapat potongan harga ramen hingga 590 yen. Demikian dilansir dari Nypost, Selasa (20/12/2016).

Program ini diharapkan mampu berjalan efektif. Selain itu, Jepang juga mulai memperketat perpanjangan lisensi berkendara bagi yang telah berusia 75 tahun ke atas. Di mana, mereka harus melalui tes kognitif.