Liputan6.com, Jakarta - Menghidupkan sepeda motor memang bukanlah perkara sulit. Cukup masukan kunci dan putar ke kanan dan tekan tombol starter kemudian mesin menyala.
Tapi, ada hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menghidupkan mesin kendaraan. Ya, perhatikan lampu indikator pada instrumen.
Sebagaimana diketahui, ada beberapa lampu indikator yang menyala kemudian mati ketika kunci dikontak. Kemudian adapula yang baru mati bila mesin mati.
Advertisement
Baca Juga
Misan, mekanik senior Adolina Motor Sport di Kukusan, Depok, Jawa Barat, fungsi indikator ini tentu saja memberikan informasi apakah ada masalah pada komponen tertentu.
Menurutnya, menunggu lampu indikator mati itu dilakukan agar si pengemudi memastikan komponen injeksi tidak ada yang bermasalah sebelum motor benar-benar dihidupkan. "(Menunggu lampu indikator mati) untuk membaca semua fungsi berjalan," ujar Misan kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.
Kalau lampu indikator tidak mati, dan justru terus berkedip, maka dapat dipastikan ada yang salah dari sistem injeksi. Kedipan motor pun ternyata punya artinya sendiri. Durasi kedipan yang berbeda menandakan adanya masalah di komponen yang berbeda pula.
"Kalau ada yang rusak, biasanya lampunya kedip-kedip. Tergantung durasi. Itu menandakan sesuatu yang rusak. Tapi durasi itu tergantung modelnya juga. Beda-beda menandakannya," ujar pria yang akrab disapa Cangklong ini.
Sebagai contoh sepeda motor injeksi Yamaha. Menurut salah satu sumber di internet, nyala lampu indikator 1 detik dibacanya 10, sedangkan nyala dengan durasi 0,5 detik dibaca 1.
Lampu akan mati selama 1,5 detik sebagai penjeda dengan nyala sebelumnya. Terakhir, lampu yang mati selama 3 detik diartikan sebagai tahap awal untuk menunjukkan kerusakan lain.
Dari rumus ini, maka dapat disimpulkan bagian mana yang rusak. Misalnya, jika kedipan 1 detik terjadi dua kali, maka angkanya jadi 20. Lalu lampu 0,5 detik nyala sebanyak 8 kali, maka kode kerusakan adalah 28 (20+8). Di motor Yamaha, angka 28 merupakan kode kerusakan dari sensor suhu mesin.