Sukses

Akhir Cerita Skandal Dieselgate di AS

VW setuju untuk mengakhiri skandal Dieselgate dengan cara membeli kembali (buy back) dan memperbaiki 80 ribu mobilnya yang dijual di AS.

Liputan6.com, California - Volkswagen (VW) setuju untuk mengakhiri skandal Dieselgate dengan cara membeli kembali (buy back) dan memperbaiki 80 ribu mobilnya yang dijual di Amerika Serikat (AS).

Lebih spesifik, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Minggu (1/1/2017), VW akan memperbaiki atau membeli kembali 20 ribu mobil Diesel 3,0 liter, serta memperbaiki 60 ribu unit sisanya. Diprediksi biayanya mencapai US$ 1 miliar.

Kesepakatan yang terikat dengan hukum ini diumumkan oleh Hakim Distrik bernama Charles Breyer saat Rapat Dengar Pendapat di San Francisco, California. Waktu pengerjaan dilakukan mulai tahun depan.

Sejumlah kesepakatan juga dicapai di kesempatan yang sama. Pabrikan terbesar kedua di dunia itu, misalnya, harus meningkatkan upaya pembangunan mobil listrik.

VW juga masih menghadapi kemungkinan menghabiskan miliaran dolar lebih untuk menyelesaikan investigasi kriminal yang dilakukan oleh Departemen Kehamiman AS.

VW mengakui pada September 2015 bahwa mereka menginstalasi perangkat lunak penipu pada 475 ribu mobil Diesel 2,0 liter di AS, dengan tujuan untuk memanipulasi hasil uji emisi gas buang. Dengan perangkat lunak ini, maka emisi yang dihasilkan terlihat lebih bersih ketimbang yang sebenarnya dikeluarkan.

Kendaraan tersebut ketahuan mengeluarkan emisi 40 kali lebih kotor ketimbang standar polusi yang ditetapkan secara hukum.

Di kemudian hari, pabrikan asal Jerman itu juga mengaku menggunakan perangkat yang sama pada 80 ribu unit mobil Diesel 3,0 liter. Skandal itu kemudian menyebabkan reputasi VW hancur, dan membuat sang CEO tersingkir.