Liputan6.com, Jakarta - Para pemilik baiknya memahami kondisi sepeda motornya. Sehingga mereka tahu apa yang bermasalah pada motornya sehingga bisa segera melakukan tindakan agar berkendara tetap nyaman dan aman.
Nah, seiring pemakaian komponen yang perlu diganti adalah shockbreaker, mekanik Honda Griya di bilangan Menteng, Purwandi mengatakan, pemotor harus paham bahwa per yang empuk bukan berarti tidak ada masalah pada komponen tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Misalnya setelah lubang atau polisi tidur bagian belakang berayun-ayun seperti bouncing, itu berarti rusak, karena tidak meredam dan harus diganti," ungkap Wandi kepada Liputan6.com, Selasa (3/1/2016).
Tetapi, Wandi melanjutkan, masalah yang sering timbul pada shockbreaker sepeda motor adalah per yang tak lagi mengayun. Sehingga, pemotor akan merasakan bantingan yang keras ketika melewati jalan yang keriting.
Selain bisa dirasakan, kerusakan pada shockbreaker juga bisa terlihat dari ceceran oli yang keluar. Kata Wandi, oli bisa keluar karena seal bocor akibat guncangan keras atau menopang beban yang berlebihan.
Selain itu, masalah pada shockbreaker juga bisa terjadi karena insiden terjatuhnya sepeda motor. Banyak ditemukan posisi shockbreaker yang kemudian miring, bila sudah begini mengganti dengan yang baru jadi solusi.
"Kalau seperti ini paling diganti oli shock sama seal-nya. Kalau as shockbreaker rusak parah juga perlu diganti," terangnya.