Sukses

Top 3: Honda Motor Jenuh di ASEAN dan Moge Victory

Ketatnya persaingan di pasar sepeda motor Asia Tenggara membuat Honda menyiapkan strategi alternatif.

Liputan6.com, Jakarta - Ketatnya persaingan di pasar sepeda motor Asia Tenggara membuat Honda menyiapkan strategi alternatif. Ya, mereka membuka pasar baru dengan memperkuat posisi di Benua Afrika.

Informasi tersebut masuk dalam tiga artikel yang paling disorot pembaca setia Liputan6.com. Di samping itu, jenis ban yang cocok untuk pemotor yang doyan cornering dan populasi moge Victory di Indonesia tak luput dari perhatian. Berikut top 3 artikel otomotif:

1. Jenuh di Asia Tenggara, Honda Lirik Afrika

Honda Motor Company mulai serius menggarap pasar sepeda motor di Afrika, menyusul kondisi Asia Tenggara yang semakin sesak.

Kepada Business Beat pekan lalu, Chief Operating Officer for Motorcycle Operations Honda Motor Shinji Aoyama mengatakan pihaknya "tidak berharap banyak ekspansi di pasar-pasar tersebut (Asia Tenggara)."

Selengkapnya, klik di sini.

2. Doyan Cornering, Cocoknya Pakai Ban Jenis Ini

Sering kali para biker mengalami sliding atau slip meski saat melaju lurus dan menikung. ‎Ternyata, hal itu bukan semata-mata karena skill kurang mumpuni, melainkan kondisi ban yang tidak mendukung.


‎
Menurut pemilik bengkel Setia Motor, Ronald Johanson Pakpahan, salah satu solusi mengurangi penyakit yang disebutkan di atas, maka ada baiknya para rider menggunakan ban soft compound atau kompon lunak.

Selengkapnya, klik di sini.

3. Gulung Tikar, Berapa Banyak Populasi Moge Victory di Indonesia?‎

Victory Motorcycles, motor gede (moge) buatan Amerika Serikat (AS) menghentikan produksi. Keputusan ini diteken oleh induk perusahaan, Polaris ‎Industries.

Sejak pertama lahir secara global, pada 1998, Victory disebut-sebut menjadi moge yang memiliki teknologi cukup canggih, karena dianggap mumpuni dalam hal keamanan dan kenyamanan berkendara.

Selengkapnya, klik di sini.