Liputan6.com, Jakarta - Oktober lalu, Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan bahwa mereka belum ada rencana untuk memasukkan Honda Freed terbaru. Pasalnya, saat itu mereka beralasan pasar mobil berbentuk kotak masih terbatas.
Saat itu memang masih ada harapan. Tapi nampaknya kesempatan tersebut sudah terkubur rapat-rapat. Marketing & Aftersales Service Director PT Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy, kembali menegaskan itu saat peluncuran new Honda Mobilio.
Advertisement
Baca Juga
"Segmen itu 5-seater-nya sudah dikuasai HR-V, 7-seater-nya BR-V," ujarnya, di Jakarta beberapa hari lalu. Pasar Freed, ujar Jonfis, sudah `dimakan` oleh kedua model tersebut.
Jika dipaksakan, ujar Jonfis, justru akan berimplikasi buruk, yaitu turunnya pangsa pasar Honda. "Kalau pasar tumbuh 4,8 persen, kita pertahankan Freed atau market share kita pasti turun," akunya. Honda sendiri mencatatkan 19 persen market share tahun lalu.
Dengan keputusan ini, maka nampaknya Toyota Sienta selaku kompetitor terdekat akan melenggang dengan mulus. Pasalnya, mereka tak lagi memiliki pesaing.
Padahal, berkaca pada pasar Jepang, kedua MPV boxy ini saling bersaing ketat. Sebagai gambaran, saat pertama kali Freed dijual, pemesanan di bulan pertama langsung mencapai 6 ribu unit. Sementara saat ini Sienta terjual rata-rata 10 ribu unit per bulan.
Sementara hingga 15 September, penjualan Honda Freed mencapai angka 13 ribu. Melalui angka-angka ini bisa dilihat bagaimana saling sikut antar keduanya.