Liputan6.com, Ottawa - Sudah menjadi rahasia umum jika mobil mewah dipastikan memiliki harga yang mahal juga untuk suku cadang dan biaya servis. Namun, meski mempunyai kendaraan mewah bukan berarti mereka mampu membayar jika terjadi kerusakan.
Setidaknya hal itu terjadi pada seorang pemilik mobil Aston Martin DB9, di Kanada, bernama Jessica Liu.
Liu, yang membeli Aston Martin DB9 pada Juni 2015, mengalami nasib sial pada Desember di tahun yang sama. Mobil buatan Inggrisnya menabrak batu. Hal ini pula, membuat bagian kaki-kaki depan mengalami kerusakan.
Advertisement
Baca Juga
Tak pikir panjang, mobil yang dibeli seharga CA$ 200 ribu atau setara Rp 2 miliar itu langsung dibawa ke bengkel resmi Aston Martin. Namun bengkel tersebut rupanya mengarahkan untuk diperbaiki di bengkel resmi di Burrard Autostrasse.
Dilansir Carscoops, Senin, (16/1/2017), usai diperbaiki, ternyata tagihan yang harus dibayar Liu setengah dari harga mobilnya yaitu CA$ 132 ribu atau sekitar Rp 1,3 miliar.
Total biaya tersebut untuk membeli sejumlah komponen dan jasa yang cukup mahal antara lain penggatian rem rotor karbon seharga CA$ 30 ribu (Rp 300 juta), subframe depan sebesar CA$ 25 ribu (Rp 250 juta), dan beberapa perbaikan lainnya.
Oleh karena itu, Liu yang telah hampir setahun ini mengalami masalah menyatakan tidak akan membayar tagihan, walau hanya satu sen.
“Aku bahkan tidak ingin mobil itu kembali lagi. Saya ingin pengembalian uang (dari dealer). Bahkan saya tidak berpikir apakah mobil ini akan aman untuk dikendarai,” ungkap Liu dengan kesal.
Menurut Liu, dirinya sempat menanyakan beberapa part seperti rem rotor dan subframe depan di tempat lain, dengan harga ternyata kurang dari CA$ 10 ribu atau Rp 100 juta.
“Aku hanya menggunakanya selama dua minggu. Aku tidak percaya mobil ini, aku tidak percaya dealer dan aku tidak percaya faktur yang diberikan autoshop ini," tambahnya.
Kendati demikian, bengkel tempatnya memperbaiki disebutkan telah memberikan potongan harga untuk biaya service sebesar CA$ 5 ribu atau Rp 50 juga dan biaya penyimpanan selama perbaikian CA $ 18 ribu atau Rp 182 juta.