Liputan6.com, Jakarta - Mengganti knalpot adalah salah satu jenis modifikasi yang umum dilakukan, baik oleh pemilik mobil ataupun pemilik motor. Alasannya karena knalpot aftermarket lebih "gaya", juga dapat meningkatkan performa.
Baca Juga
Mengganti knalpot tidak bisa dilakukan sembarangan. Setidaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Menurut Supri, pemilik bengkel spesialis knalpot AG Motor, pertama-tama yang harus diperhatikan adalah soal kesesuaian.
"Sesuaikan knalpot dengan jenis mobilnya. Misalnya kalau mobilnya Mercy, bagus pakai knalpot Brabus," ujarnya kepada Liputan6.com, di bengkelnya yang terletak di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Kemudian, perhatikan pula bahannya. Apakah knalpotnya "mulus", rapi, atau tidak pengerjaannya, termasuk pada saringan atau catalic converter yang ada di bagian dalam.
"Lihatnya dari sambungan las. Kalau digerinda berarti pengerjaannya kurang bagus, estetikanya kurang. Lihat juga bahannya. Kalau sekarang yang paling umum itu pakai stainless steel biar tidak karat," tambah Supri.
Pria yang telah menggeluti dunia knalpot sejak 1988 itu menambahkan, hal lain yang paling penting adalah memilih suara knalpot yang paling disuka. Sepanjang pengalamannya, faktor suara adalah yang paling menentukan seseorang memilih knalpot jenis apa.
"Sebaiknya dicoba dulu satu-satu. Suara yang keluar kan beda-beda. Pilih yang paling disuka. Intinya jangan langsung beli, daripada nantinya tidak puas dan lalu ganti lagi padahal baru pakai sebentar," tutup Supri.
Advertisement