Liputan6.com, Jakarta - Musim hujan memang bukan menjadi alasan untuk tidak beraktifitas. Namun bagi para pengendara khususnya roda dua, dalam kondisi jalanan basah seperti ini harus lebih berhati-hati.
Sebab, menurut owner sekaligus Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Boy Falatehansyah, berkendara di saat hujan, kerap membuat pengendara frustasi. Ini dikarenakan volume kendaraan dan kondisi jalan semakin padat.
Advertisement
Baca Juga
“Sehingga rasa emosi membuat pengendara mengambil keputusan tanpa memperhitungkan risiko yang ada. Padahal berkendara di saat musim hujan, risiko kecelakaannya meningkat sampai lima kali lipat dari pada kondisi cuaca normal,” ujar Boy saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu, (15/2/2017).
Boy menyatakan, beberapa kelalaian dan kecerobohan pengendara sepeda motor saat hujan yaitu sering kali menyalip kendaraan lain yang lebih besar, tanpa memperhitungkan atau memikirkan area bidang pandang yang terhalang (blind spot).
“Hal ini sering terjadi, sehingga di saat kecelakaan sudah terjadi, mereka baru menyadari bahwa pengemudi kendaraan yang mereka salip tidak melihat keberadaan mereka,” ucapnya.
Selain itu, kata Boy, kebiasaan yang kerap terjadi saat hujan yaitu tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan lain. Padahal, jarak aman saat hujan antara 4-6 detik.
Yang lebih fatal, lanjut dia, kendaraan sering kali tidak layak pakai. Seperti tidak dilengkapi lampu-lampu memadai.