Sukses

Honda RC213V Dianggap Terlalu Menguras Tenaga, Ini Alasannya

Kuda besi Honda RC213V untuk MotoGP musim balap tahun ini, khususnya sepanjang tes pra-musim dinilai terlalu sulit untuk dikendarai.

Liputan6.com, Jakarta - Kuda besi Honda RC213V untuk MotoGP musim balap tahun ini, khususnya sepanjang tes pra-musim dinilai terlalu sulit untuk dikendarai. Hal ini diungkapkan oleh Cal Crutchlow, pembalap tim satelit LCR Honda.

"Motor ini sebenarnya terasa sulit untuk dikendarai. Secara fisik ini bahkan lebih berat dibanding kali terakhir dan tidak ada satupun yang bisa mengendarai motor ini karena hal itu," ujarnya, dikutip dari autosport.com, Jumat (10/3/2016).

Menurutnya, jika dipresentasikan, maka motor yang baru dikembangkan ini lebih menguras fisik pengendara sebanyak 20 persen.

"Selama bertahun-tahun saya menjalankan deteksi denyut jantung dan hal semacamnya, dan (melalui perangkat itu) saya tahu bahwa beban fisik saat mengendarai Yamaha lebih rendah," tambah pembalap berusia 31 tahun ini.

Menurutnya, saat mengendarai Yamaha R1 denyut jantungnya lebih rendah 16 kali, sementara saat mengendarai Ducati Desmosedici 14 kali. Sebelum di Honda, Crutchlow memang pernah berseragam Yamaha Tech3 dan Ducati.

Hal ini sebetulnya senada dengan apa yang diungkapkan oleh juara dunia MotoGP, Marc Marquez. Januari lalu, ia mengatakan bahwa RC213V masih terlalu agresif. Akibatnya, saat akselerasi ban depan kerap terangkat (wheelie).

Sebagai informasi, Honda mulai menjajal RC213V baru untuk musim balap tahun ini mulai akhir tahun lalu. Dalam perjalanannya tim terus mengevaluasi dan menjajal beragam spesifikasi demi menemukan pengaturan yang paling sesuai.

Video Terkini