Sukses

Mobil Listrik Termurah Disuntik Mati

Tesla Inc. memutuskan untuk menghentikan produksi dan penjualan mobil listrik mereka yang paling murah, Model S 60 dan 60D.

Liputan6.com, California - Tesla Inc. memutuskan untuk menghentikan produksi dan penjualan mobil listrik mereka yang paling murah, Model S 60 dan 60D. Mereka bakal menyuntik mati dua model itu pada 17 April nanti.

Alasannya, sebagaimana dikutip dari autoexpress, Selasa (21/3/2017), adalah agar konsumen bisa lebih mudah dalam melakukan proses pemesanan. Selain itu juga, dari segi permintaan, dua varian ini kurang diminati masyarakat.

Laman caranddriver.com menyebut, keputusan ini adalah bentuk kebingungan Tesla dalam menentukan mana entry-level (paling murah) untuk Model S.

Bagaimana tidak. Mobil ini telah disuntik mati tak hanya sekali. Pernah, Model S 60 diganti oleh Model S 70. Tapi kemudian, baru saja musim semi tahun lalu, mereka memperkenalkan lagi Model S 60, untuk kemudian disuntik mati lagi sekarang.

Dengan keputusan ini, maka entry level untuk Model S adalah varian 75, yang dibanderol dengan harga US$ 77,8 ribu atau setara Rp 1 miliar lebih. Sebelumnya Model S 60 dihargai US$ 77,8 ribu atau Rp 949 juta.

Sebetulnya, versi 60 juga menggendong baterai 75 kWh yang sama dengan varian 75, namun baterainya "dikunci" dalam kapasitas 60 kWh. Jika diisi penuh, mobil ini bisa melaju sampai 340 km (varian 60) dan 351 km (varian 60D).

Meski varian terendah, mobil ini juga dilengkapi dengan fitur utama yang terdapat pada Tesla terkini, yaitu autopilot. Dengan fitur ini, dalam batas tertentu, mobil ini bisa berkendara sendiri tanpa campur tangan manusia.